Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Dampak musim kemarau yang melanda Kabupaten Bogor beberapa bulan terakhir ini, mengakibatkan puluhan wilayah kecamatan dan ratusan desa alami kekeringan dan krisis air bersih.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, hingga minggu kedua bulan September ini, tercatat ada 30 Kecamatan dan 131 Desa/Kelurahan terdampak krisis air bersih akibat kekeringan.
“Krisis air bersih ini dialami oleh warga Kabupaten Bogor, dengan rincian 80.496 Kepala Keluarga dan 275.183 jiwa,” ungkap Adam Hamdani, Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, dikonfirmasi media ini, Rabu (13/9/2023).
Adam menjelaskan, sebaran krisis air bersih tersebut berlangsung di tiga perempat wilayah Kabupaten Bogor. Namun seluruh daerah yang terdampak kekeringan itu sudah di kirim pasokan air bersih oleh tim gabungan penanganan bencana yang dibentuk Pemkab Bogor.
“Hingga tanggal 13 September 2023 ini, sudah 2.432.000 liter air bersih yang telah didistribusikan ke semua wilayah terdampak kekeringan,” pungkasnya.
Sementara saat melakukan giat program Rebo Keliling (Boling) di Kecamatan Parungpanjang, Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan jika Pemkab Bogor saat ini telah menggunakan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) Bencana Alam guna penanganan krisis air bersih.
“Jadi anggaran dana BTT bencana alam digunakan untuk pembelian water torn dan mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak,” ungkap Iwan Setiawan.
Ia mengungkapkan, Pemkab Bogor juga terus mensosialisasikan cara penghematan air dan teknis untuk memajukan bantuan air bersih dari pemerintah. Karena hal ini sangat penting diketahui masyarakat agar krisis air bersih ini bisa ditangani.
“BTT juga digunakan untuk biaya operasional BPBD, Damkar serta pihak terkait dalam penanganan dampak kekeringan,” tukas Iwan Setiawan.