Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Setelah mengikuti pendidikan selama kurang lebih 6 bulan sejak Februari 2022, akhirnya sebanyak 50 peserta kader da’i yang berasal dari warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur mengikuti ujian Program Pendidikan Kader Dai (PKD) di Masjid Nurul Hidayah Komplek Lapas Khusus Gunung Sindur.
Para peserta PKD ini harus melalui dia tahap ujian, yaitu ujian tulis dan ujian lisan. Ujian PKD ini merupakan bahan evaluasi serta tolak ukur keberhasilan dan pencapaian materi yang diserap dan dipahami oleh peserta PKD. Materi yang diujikan diantaranya meliputi Tahfidz Alquran dan Alhadits, Tajwid dan Tahsin, Ilmu Fiqih, Psikologi Dakwah, Ilmu dan Manajemen Dakwah, Teologi Islam, serta kemampuan membuat dan teknik menyampaikan khutbah dengan baik.
Pendidikan Kader Dai (PKD) merupakan program kerja sama Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur dengan Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa untuk mencetak dai – dai dari Warga Binaan Pemasyarakatan yang berkualitas, bertakwa, berilmu dan berakhlak.
“Sehingga kelak saat mereka kembali ke masyarakat, mampu menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ungkap Farid Wajdi, Kasi Binadik Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur.
Ia menjelaskan, pemateri yang mengisi PKD dihadirkan dari berbagai lembaga di antaranya dari Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementrian Agama, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kamtibmas dan praktisi dakwah serta akademisi kampus.
Dalam kata sambutannya saat membuka secara resmi kegiatan ini, Farid Wajdi berharap para kader dai benar – benar mampu memahami segala materi yang diajarkan para pakar hebat. Sehingga dapat menginspirasi dan memotivasi supaya lebih baik lagi kedepannya.
“Program PKD ini sangat berkualitas, tentu kegiatan ini membawa manfaat positif yang cukup besar bagi kita semua. Pendalaman materi yang beragam menjadi modal berharga. Bagi para peserta tetap semangat demi mendapatkan hasil yang maksimal,” ucap Farid.
Sementara Koordinator Bina Santri Lapas (BSL) LPM Dompet Dhuafa Ahmad Fitroh menyampaikan, setelah ujian lisan dan tulis ini, nantinya peserta kader dai yang lulus ujian akan diwisuda sebagai kader dai oleh Dompet Dhuafa.
Ia merasa bersyukur, kegiatan ujian yang melibatkan para narasumber kompeten di bidang keilmuannya ini telah selesai melewati tahap pembekalan, pembinaan dan pendalaman materi program PKD kelompok dua.
” Kami berharap semua peserta PKD ini dinyatakan lulus dan memdapat ilmu yang bermanfaat. Kami juga berterima kasih atas dukungan dan pendampingan dari pihak Lapas sehingga kegiatan PKD ini dapat terlaksana dengan baik,” papar Ahmad.
Salah satu peserta PKD, Halim Susanto, mengungkapkan rasa syukur atas ilmu yang didapat selama mengikuti PKD. Ia telah berhasil menempuh setiap tahapan pendidikan hingga dihadapkan pada ujian lisan dan tulis.
“Bagi saya, ilmu yang saya dapat begitu berharga. Bisa berjumpa dengan orang-orang hebat itu suatu kebanggaan besar dalam hidup. Alhamdulillah hari ini proses terakhir yaitu ujian, mudah-mudahan saya bisa lulus sampai di wisuda,” ungkapnya.
Boim