AKU MENGIRA

AKU MENGIRA

 

Karya : Neno Warisman

Aku mengira ..
Kita tak akan pernah duduk satu meja dengan mereka
Karena berkali kali
Udara berubah cuaca
Dan kau tetap.bersama kami
Mengeja rencana baru
Setelah badai sakal ini tumpal, usai.

Tapi sungguh
Aku mengira
Kau masih kau yang kuduga.
Kau masih bisa bertahan setia
Dengan semua keterbatasan kita

Tapi rupanya
Titah langit menunjuk nasibmu bagai Sinta kau harus menyintai Rahwana.

Rama yang kau khianati adalah kami
Tapi tak apa
Sebab toh kami tahu sejak.lama kau telah dipenjara oleh surat surat berharga yang kau jaga selalu Dengan dhuhamu yang membara menyala yang
Membuat kami malu bodoh dan tersipu.

Oooohh…
Kawan!!
Semakin jelas benang putih dan benang hitam.
Hati kita tak mampu bungkam.
Kita semua faham

Kini kau ucapkan selamat tinggal pada
Tanpa perlu merasa bersalah atau menyesal
Sebab kami juga tak.perlu merasa dikhianati dan semua telah ada garisnya sendiri.

Kami akan sampai di tepian laut merah
Sekawanan srigala mungkin akan mengejar kami sampai di laut tepi

Akankah kau berubah pikiran atau kaulah yang kannjadi tongkat Musa Alaihissalaam?

Atau kau rindu nafas perjuangan murni dan kembali menyatu
Bersama kita menyeberang samudera ?

SIAPA YANG AKAN JADI TINTA SEJARAH YANG AKAN TUMPAH?

Waktu hanya meninggalkan jejaknya pada peristiwa.

Wahai kawan yang mau duduk satu meja…

Adakah kau dengar gemuruh besar ombakNYA?

22 Des 2020

IMG 20201227 WA0015

NENO WARISMAN

 

bnw. 22-12-20

*Dari Kumpulan Puisi Neno Warisman*

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *