penanews.net _ Saat ini kasus peningkatan gagal ginjal akut (GGA) pada anak tengah menjadi perhatian serius dari publik. Kementerian Kesehatan bersama BPOM juga terus melakukan penelitian dan pencegahan agar kasus GGA dapat dikendalikan dan ditangani secara baik.
Lalu apakah GGA itu? Dokter Agung Indra Darmawan Sp.A Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat perwakilan wilayah Bogor, Depok dan Sukabumi menjelaskan, bahwa ginjal adalah organ dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyaring zat – zat beracun hasil metabolisme tubuh.
“Letaknya di sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang manusia. Ginjal ini fungsinya untuk menyaring zat – zat beracun hasil metabolisme tubuh,” ujar dokter Agung Indra Darmawan Sp.A saat dihubungi, Minggu (23/10/2022).
Sementara GGA, lanjut nya, adalah kondisi klinis dimana ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi. “Bisa disebabkan oleh berbagai penyebab seperti kekurangan cairan, infeksi atau sumbatan aliran keluar urine,” imbuhnya.
“Sedangkan ciri – cirinya yang paling jelas adalah produksi urine, dimana orang yang terkena GGA produksi urine nya menjadi sedikit dan bisa disertai badan menjadi bengkak,” tambah dr. Agung.
Langkah yang harus dilakukan untuk adalah mencegah munculnya GGA pada anak, sambungnya, dengan memenuhi kebutuhan cairan anak, memperhatikan susunan makanan yang di makan anak tidak terlalu manis atau asin, mencegah dehidrasi terutama saat diare atau muntah – muntah dan mengurangi paparan terhadap infeksi.
“Sebetulnya penyakit GGA sudah ada sejak lama, namun yg sekarang ini disebut GGA misterius karena belum jelas penyebabnya,” jelasnya.
Ketua IDAI cabang Jabar wilayah Bogor Depok Sukabumi ini mengungkapkan bahwa saat ini belum ada laporan yang mengarah ke diagnosa GGA misterius ini.
IDAI, sambungnya, juga telah melakukan langkah – langkah untuk pencegahan dan penanganan kasus GGA misterius ini.
“Diantaranya memberikan informasi kepada seluruh anggota IDAI Bodemi mengenai kasus GGA dan memberikan langkah – langkah yang harus diantisipasi jika menemukan kasus GGA. Termasuk memberikan edukasi pada masyarakat,” pungkas dr. Agung Indra Darmawan Sp. A.
Fahry