Asal-Usul Cianjur

By: Nunu A Hamijaya

Bandung, penanews.net Jawa barat- Cianjur adalah bukan sekedar sebuah nama kabupaten di Jawa Barat. Bahkan, dalam masa Hindia Belanda, Cianjur pernah menjadi ibukota pertama Karesidenan Priangan (Preanger), sampai terjadinya meletusnya Gunung Gede (1864) sehingga ibukota dipindahkan ke Bandung,Dengan memiliki sejarahnya sendiri yang membentuk identitas warga-rakyatnya.

Sayang, banyak orang asli Cianjur, terlebih nonoman-anak muda pelajar-mahasiswa yang tidak mengetahui asal-usulnya dan apa yang seharusnya menjadi pengikat dirinya dan ke depan berbuat yang terbaik untuk Cianjur.

Tak banyak yang tahu, bahwa banyak momentum bersejarah yang memberi identitas Cianjur, Identitas itu dirumuskan menjadi tiga kata penuh makna, semacam trilogi Cianjur Manggung tur Nanjeur, yaitu “NGAOS-MAMAOS-MAENPO”.

Ketiga kata itu mengandung sejarah dan filosofos dan hikmah dari kearifan lokal yang memberi spirit-ruh bagi Cianjur, jika ini dapat dipaktekkan dalam berbagia dimensi kehidupan.Asal-Usul Cianjur – Bernama Jampang ManggungPenting untuk mengetahui asal usul Cianjur, sebelum membahas topik tentang NGAOS-MAMAOS-MAENPO, karena hal ini menjadi latar historis dari terumuskannya trilogi Cianjur tersebut.Menurut naskah Pangeran Wangsakerta (Cirebon,1677), di kawasan yang sekarang disebut Cianjur-Sukabumi pada awal abad ke-2 – 5 Masehi pernah berdiri kerajaan bnama Tanjung Kidul (Agrabinta) dan Jampang Manggung (Cikalong Kulon).

Kerajaan Jampang Manggung diperkirakan sezaman dengan Kerajaan Tarumanegara ( 358-669M) didirikan oleh Prabu Kujang Pilawa yang berasal dari Sunda India.Nama ‘Jampang’ diabadikan menjadi nama daerah di Sukabumi Selatan, seperti Jampang Kulon, Jampang Wetan, dan Jampang Surade. Konon karena rakyat Jampang Manggung banyak mengungsi ke wilayah tersebut akibat adanya pertikaian di kalangan istana saat dipimpin oleh Patih Bomanlarang dan Prabu Prabu Pitakumanajaya untuk menyelamatkan rakyatnya dari Raja Sokoganggalang, yang berkuasasaat itu atas Kerajaan Jampang Manggung.Kerajaan Jampang Manggung ini terkait dengan kawasan yang hingga kini disebut Rajamandala, yang artinya ‘raja surga yang memberikan kemakmuran bagi rakyatnya’ (Saat ini masuk wilayah KBB). Rajamandala adalah sebutan untuk Prabu Janglar Birawangsa atau Rahyan Baduga yang berhasil membawa kesejahteraan bagi rakyat Jampang Manggung.

Red: Al fakir Gusman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *