Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Jelang helatan pesta demokrasi Pemilihan Legislatif (Poleg) tahun 2024 mendatang, dinamika politik di Bumi Tegar Beriman diwarnai kepindahan para politisi yang saat ini telah menjadi anggota legislatif (aleg) salah satu partai ke wadah partai lainnya.
Salah satu partai yang saat ini jadi tempat berlabuh ‘favorit’ bagi para politisi aleg tersebut adalah partai NasDem. Setelah ada nama Asep Wahyuwijaya Aleg DPRD Provinsi Jabar yang pindah dari Demokrat ke NasDem, beberapa hari lalu ada nama lain yaitu Muhammad Rizki, aleg DPRD Kabupaten Bogor yang pindah partai dari Partai Gerindra ke Partai NasDem.
Dimintai tanggapan terkait masuk nya 2 (dua) orang legislator itu ke Partai NasDem, Frits M. Rumintjap, Ketua DPD NasDem Kabupaten Bogor mengatakan jika NasDem adalah partai modern dan terbuka.
Menurutnya, siapapun yang akan bergabung ke NasDem tentu akan diterima dengan pintu terbuka, dan senang karena diharapkan bisa memberi warna dan energi baru bersama rekan – rekan lainnya.
“Bergabungnya sejumlah tokoh itu adalah hal yang patut disyukuri dan menjadi bukti bahwa NasDem semakin diterima di hati semua masyarakat,” ungkap Frits, sapaan akrabnya, Kamis (3/5/2023).
Ia menambahkan fenomena ini bukan baru kali ini saja terjadi, tapi sudah banyak sekali tokoh serta politisi parpol lain yang bergabung ke NasDem sejak pemilu pertama yang diikuti NasDem yaitu pada tahun 2014 dan tahun 2019 lalu.
“Perlu diingat, di Pemilu 2014 lalu, NasDem adalah satu – satunya parpol baru yang lolos ke Senayan. Itu karena NasDem sejak awal memliki sumber daya yang kuat dan punya magnet sebagai partai modern yang mumpuni dan tau apa keinginan masyarakat luas,” jelas pria yang juga aktif sebagai praktisi kedokteran ini.
Frits menegaskan, NasDem adalah satu – satunya parpol dan pelopor Gerakan Anti Mahar yang selama ini telah digariskan oleh Ketua Umum Surya Paloh. Komitmen itu, lanjutnya, yang menjadi magnet awal sehingga banyak tokoh atau politisi parpol lain dan masyarakat dari berbagai lapisan bergabung ke Partai NasDem.
“Dari semua perhelatan demokrasi baik Pilpres, Pilkada maupun Pileg, NasDem tidak ada mahar ataupun biaya yang dibebankan kepada para calon,” tandasnya.
Selain itu, sambung Frits, figur Haji Surya Paloh selaku Ketua Umum telah menjadi magnet tersendiri sehingga NasDem begitu disukai. Komitmen dan konsistensi beliau dalam menahkodai Partai NasDem sebagai sebuah partai modern, terbuka yang pro kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, sudah terbukti mampu membawa Partai NasDem sebagai partai yang diperhitungkan dalam setiap kancah pesta demokrasi.
“Termasuk saat beliau membawa NasDem memjadi partai politik pertama yang mendeklarasikan atau mengusung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 mendatang,” jelasnya.
Frits yang purnawirawan TNI ini juga menjelaskan bahwa NasDem selalu terbuka pada siapapun dan tak mengenal istilah orang lama atau orang baru, namun lebih mementingkan nilai kualitas diri.
“NasDem partai nasionalis-religius, berakar dari kenyataan konkret kebangsaan dan memberi tawaran berdasarkan falsafah pancasila di era milenial. Memiliki semangat politik kebangsaan yang tidak terjebak dalam prioritas jangka pendek. NasDem merupakan rumah bagi seluruh potensi anak bangsa, termasuk kakak AW dan kaka Rizky di Kabupaten Bogor. Salam Restorasi,” pungkas Frits.