Beredar Info Pungutan Biaya Uang Ujian, Begini Penjelasan Pihak SMAN 1 Tenjo

Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Adanya informasi dari warga masyarakat yang mengeluhkan adanya pungutan biaya kepada peserta didik yang akan mengikuti giat ujian tengah semester (UTS) di SMA Negeri 1 Tenjo tiba – tiba menyeruak ke permukaan.

Kabar itupun didapat oleh redaksi media ini, melalui unggahan video dari seorang warga yang dalam percakapan di video tersebut sedang memberikan bantuan kepada seorang anak yang merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut dan belum mendapatkan kartu peserta ujian karena belum membayar biaya ujian.

“Biaya uang ujian itu ditetapkan komite sekolah, jumlahnya sebesar 500 ribu rupiah. Memang tadi harus lunas, jadi kartu peserta baru dikasih kartu setelah ada uang masuk. Siswa yang anak yatim itu belum Isa bayar sampai hari Minggu kemarin,” ungkap ML (40) seorang warga yang menjadi tetangga siswa di dalam video tersebut.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Ketua Panitia Kegiatan UTS di SMAN 1 Tenjo, Lukman Helmi membantah jika pihak sekolah menerapkan aturan pembayaran untuk baya uang ujian tengah semester. Ia pun mempersilahkan wartawan media ini agar mengkonfirmasi langsung kepada pihak komite sekolah.

“Jadi terkait informasi adanya pungutan uang ujian, itu sama sekali tidak benar. Jika informasinya itu keputusan dari pihak komite sekolah, silakan di cek atau dikonfirmasi langsung,” tegasnya.

Lukman Helmi mencontohkan, selama ini pihak SMAN 1 Tenjo dalam setiap ada kebijakan pembangunan sarana dan prasarana sekolah atau dalam kegiatan apapun, selalu berdasarkan musyawarah dengan pihak komite sekolah dan selalu disosialisasikan ke semua wali murid.

“Contoh saat ada usulan membangun mushola, kami musyawarahkan dulu. Jadi kalaupun ada keputusan ada uang iuran atau sumbangan dari wali murid, sifatnya seikhlasnya atau sepantasnya. Tidak ada kewajiban apalagi paksaan,” tuturnya.

Pria yang juga bertugas sebagai tenaga pengajar (guru) di SMAN 1 Tenjo ini menambahkan, pihak sekolah juga selalu memperhatikan siswa atau siswi yang statusnya anak yatim dengan membuat berbagai kebijakan khusus.

“Setiap bulan Muharram, sekolah juga melakukan kegiatan santunan bagi para siswa atau siswi yang statusnya anak yatim. Mereka diperlakukan dengan layak di sekolah ini,” Pungkas Lukman Helmi.

 

 

Boim / Fahry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *