Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Musim kemarau yang saat ini melanda semua wilayah di Kabupaten Bogor. Dampaknya, ratusan desa alami kekeringan dan warga masyarakat nya kesulitan air bersih.
Dampak dari kekeringan ini, tidak hanya terjadi di daerah – daerah yang memang rawan kekeringan, namun juga melebar ke wilayah – wilayah yang selama ini relatif memiliki banyak air. Salah satu nya yaitu warga Kecamatan Kemang.
“Meski tidak semuanya, tapi beberapa kampung memang sudah alami dampak kemarau dan kesulitan air. Seperti di wilayah RT saya, ada sekitar 30 KK yang alami kesulitan air bersih,” ungkap Soleh Ketua RT 1 RW 2 Desa Pondok Udik.
Hal serupa diungkapkan Suminta (41) warga Desa Pabuaran yang mengaku saat ini di kampungnya sudah mulai merasakan dampak kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
“Banyak sumur warga sudah kering dan tidak lagi bisa dipakai. Warga pun mulai banyak yang mencari air ke kobak, ke tempat sumber mata air dan adapula yang terpaksa membeli air untuk minum, memasak dan mencuci,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terkait kondisi dampak kekeringan ini, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengatakan, bahwa dampak kekeringan dan kesulitan air memang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan dan ratusan wilayah desa.
“Ada sekitar 105 desa di 27 kecamatan yang saat ini sudah terdata mengalami kekeringan atau krisis air bersih. Kami sudah memberikan distribusi air untuk wilayah – wilayah terdampak itu,” jelas M. Adam Hamdani, Kasi Kedaruratan BPBD.
Ia menjelaskan, jika ada warga ataupun wilayah yang alami dampak kekeringan, maka diharapkan segera memberikan laporan dan permohonan bantuan air bersih agar bisa segera dikirimkan air. Dengan membuat surat permohonan melalui Kepala Desa (Kades) setempat.
“Dari Kecamatan Kemang kami belum terima adanya laporan dan permohonan bantuan air bersih. Jika ada yang butuh pasokan air, silahkan diajukan melalui kepala desa. Bahkan beberapa Kades mengajukan permohonan berulang – ulang ko,” tukas Adam.