Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Musim kemarau panjang yang terjadi di sejumlah wilayah, telah membuat warga masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari – hari.
Selain kesulitan air untuk mandi, minum, dan mencuci, kemarau panjang ini pun berimbas pada keringnya lahan – lahan pertanian milik warga hingga terancam gagal panen.
Di tengah kondisi ini, Pemerintah Desa Cibeuteung Muara berusaha mencari solusi dan memberikan bantuan air bersih bagi warga masyarakat di desa tersebut yang berjumlah 16 ribu jiwa.
“Hampir semua warga kami di beberapa wilayah kesulitan air bersih. Karena itu, kami suplai 8000 liter dalam seminggu 2 kali, bahkan malam pun kami kirim,” kata Asep Suhendar Kepala Desa Cibeuteung Muara, Jum’at (1/9/2023).
Ia mengungkapkan, selain kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari- hari, ada pula sekitar 10 hektare lahan pertanian milik warga yang ikut alami kekeringan. Lahan pertanian dan peternakan ikan itu, sulit untuk mendapatkan aliran air.
“Beberapa lahan pertanian juga ikut kena dampak musim kemarau. Diantaranya sawah tanaman padi, keramba ikan, sayur – sayuran dan lain-lain. Bahkan terancam gagal panen,” tukas Kades Cibeuteung Muara, Asep Suhendar.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Ciseeng terus memberikan kemudahan bagi warga masyarakat saat mendapati dampak ekstrim dari kekeringan tersebut, dengan cara memberikan himbauan lewat media sosialnya maupun lewat pertemuan.
Dalam himbauan yang disebarluaskan juga melalui pesan singkat, Plt. Camat Ciseeng, Kurnia Indra menyampaikan, Kecamatan Ciseeng merupakan wilayah yang rentan akan kekeringan air bersih.
Karena itu dibutuhkan kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Kami imbau agar warga jangan lupa komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait, pemerintah desa setempat dan kecamatan. Agar bisa mempermudah datangnya bantuan. Salam tangguh salam kemanusiaan,” pungkasnya.