Biak, penanews.net _ Papua. Sejumlah alat kesehatan (Alkes) baru, milik rumah sakit umum daerah (RSUD) kabupaten biak numfor, provinsi papua, hilang entah kemana, diduga dijual oleh saudara (NT). Dalam persoalan jual alkes tersebut diduga ada keterlibatan pejabat tinggi dalam lingkup rsud biak numfor.
Psalnya, saudara (NT) pernah dilaporkan ke pihak kepolisian, dalam hal ini, polres biak numfor, provinsi papua, untuk diperiksa atas hilangnya empat unit alkes milik rsud biak numfor yang baru didatangkan namun tidak digunakan karena empat unit mesin tersebut hilang entah kemana.
Berdasarkan informasi yang dikantongi oleh media ini, beberapa nara sumber sempat menyebutkan bahwa perihal hilangnya empat unit mesin baru ini pernah diumumkan oleh direktur rsud biak numfor, (dr. Richard Rikardo, Mayor. M,Kes).
Nara sumber yang enggan menyebutkan identitasnya demi menjaga keamanan atas dirinya, pada kesempatan jumat (13/06), menyebutkan bahwa empat unit mesin alat kesehatan tersebut sangat penting bagi rsud biak numfor, dan diduga dijual kesala satu rumah sakit yang berada di daerah jawa barat.
“Ada empat unit alat kesehatan yang baru didatangkan, masing-masing adalah mesin anestesi, vaporiser, couther, dan ventilator. Alat-alat tersebut sangat penting bagi pasien yang melakukan operasi, dan pasien yang koma, namun sayangnya keempat alat tersebut tidak pernah muncul untuk digunakan di dalam RSUD biak numfor”, tutur nara sumber.
Lanjutnya,” kami menduga keempat alkes tersebut dijual ke luar papua pada sala satu rumah sakit di daerah jawa barat”, ucapnya.
Ia juga menyebutkan harga dari keempat mesin alat kesehatan milik rsud biak numfor yang dijual oleh (NT) dan kroni-kroninya. ” harga keempat mesin tersebut berkisar antara 8-9 M”, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, pria berusia 50-an tahun yang juga merupakan tenaga inti kesehatan menjelaskan terkait fungsi dari masing-masing mesin yang hilang dijual.
” keempat mesin ini sangat penting dan memiliki peran penting dalam rumah sakit saat pasien dioperasi dan saat pasien koma (tidak sadarkan diri). fungsi dari Mesin anestesi adalah alat yang dipakai untuk pembiusan, sedangkan mesin vaporiser adalah alat untuk obat Bius, sedangkan mesin inhalasi couther adalah alat yang digunakan untuk cas pada saat luka operasi berdarah, sedangkan mesin ventilator mekanik adalah alat untuk kontrol pernapasan pada pasien yang tdk sadar,atau gagal napas. Keempat alat ini sangat penting di dalam ruang operasi”, jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, sejumblah nakes juga memberitahukan bahwa, saudara (NT) suda pernah dijemput oleh anggota polres biak numfor pada bulan november 2023, guna diperiksa terkait alat kesehatan milik rsud biak numfor yang dijual, namun anehnya, setelah direktur RSUD Biak numfor dr.rikardo mayor dipanggil untuk memberikan kesaksian atau keterangan, anehnya tiba-tiba persoalan hilangnya alkes milik RSUD biak ini tidak pernah ditindak lanjuti hingga saat ini.
Pada kesempatan yang sama, jumat (13/06), media ini menghubungi direktur RSUD biak numfor via WhatsApp, guna memintai konfirmasi dan klarifikasi, namun hingga berita ini diterbitkan, direktur RSUD Biak Numfor, dr.Richard Rikardo Mayor, M.Kes tidak memberikan klarifikasi ataupun konfirmasi.
Dalam dan melalui pemberitaan ini, masyarakat kabupaten biak numfor meminta agar aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas guna mengusut tuntas kasus hilangnya alkes milik RSUD biak numfor.
Masyarakat kabupaten biak numfor juga berharap, Bupati kabupaten biak numfor, Bapak Markus Oktovianus Mansnembra tidak tutup mata dan telinga dari persoalan hilangnya alkes milik RSUD biak numfor.
(Bersambung…)
(Fian)