Subang. penanews.net _ Jawa Barat. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang H. Hidayat mengatakan bahwa sampah bisa dianggap sebagai sumber bencana jika pengelolaannya tidak menggunakan pola yang benar.
“Kalau pengelolaannya bagus, itu bisa jadi sumber rezeki,” kata H.Hidayat.
Hal itu disampaikan H.Hidayat dalam forum diskusinya bersama Aliansi Wartawan Subang (AWAS) dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertajuk, “Mengurai Masalah Sampah dan Industri Ramah Lingkungan di Kabupaten Subang” Senin ( 6/6/2022)
Lanjut H.Hidayat, selama ini pihaknya terus mengupayakan agar program pengelolaan sampah melalui pola pemberdayaan masyarakat.
“Dengan pola ini, pastinya harus ada edukasi mengenai pengelolaan sampah kepada warga masyarakat, artinya masyarakat terjun langsung menangani sampah bersama sama termasuk dengan DLH Subang,” tandasnya
Menurutnya, permasalahan sampah di Kabupaten Subang memang belum terselesaikan, tetapi dengan adanya Perda Sampah di Kabupaten Subang harus segera di sosialisasikan kepada warga masyarakat.
“Sampah itu juga bisa bernilai ekonomis kalau saja masyarakat tahu cara mengelolanya, itu bisa dipilah sampah organik dan sampah anorganik,serta bisa di bikin magot,” ungkapnya.
Menurutnya, sampah itu terdiri dari tiga segmen, yaitu hulu, tengah, dan hilir. Hulu, berkaitan dengan jenis sampah seperti sampah keluarga, sampah lingkungan, dan sampah pasar yang harus dipilah menjadi organik dan anorganik.
“Tengah itu sudah ada sistem atau manajemen pengelolaan bank sampah, dan di hilir berkaitan dengan usahanya,” ucapnya.
Dengan begitu, ujar Hidayat, dengan adanya program pengelolaan sampah tersebut, tonase sampah di Kabupaten Subang bisa berkurang.
“Semoga tonase sampah di Kabupaten Subang yang tadinya bisa mencapai hingga 9 ton di setiap TPS per harinya, bisa berkurang,” pungkasnya.
Dalam diskusi tersebut adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, H. Hidayat, sebagi moderator PLT Bendum AWAS, Indrawan Setiadi, kemudian peserta puluhan anggota AWAS yang berasal dari media cetak, televisi, online dan radio, serta ASN Dinas Lingkungan Hidup.
Indri