Film The Walking Dead , ZUMBI DAN ZUMBA dan ISLAMPHOBIA
for M.Joban,Ph.D (Imam Masjid Washington DC) dalam buku MM Menuju Indonesia Bersyariah karya Nunu A Hamijaya -Irfan S Awwas
Bandung penanews.net Jawa Barat- The Walking Dead layak disebut sebagai serial zombie terpopuler yang ada di dunia. The Walking Dead yang disutradarai oleh Frank Darabont dirilis sejak Oktober 2010 lalu. Pada 2021 ini, serial tersebut pun merilis season 11 yang sekaligus menjadi musim terakhirnya. Dari situs IMDb, film yang berdurasi 67 menit ini mendapat rating 9.2/10.
Namun,bukan tentang film-nya,tetapi tentang sosok ZOMBIE sebagai makhluk imajiner yang ditakuti manusia karena perilakunya yang ganas memakan manusia dan menjadikannya sebagai zombie. TAKUT,PEMBUNUH,dan MENJADI sebagai ZOMBIE.
Dalam video berdurasi 6:38 menit pada 11 Februari 2020 (arsip), akun PREMAN INSHAF menuliskan narasi sebagai berikut: “Film propaganda yang paling kejam. Bagaimana mungkin, tokoh pejuang Islam dijadikan figur Mayat Hidup, jorok dan menjijikan. Tapi, itulah yang terjadi pada Film Zombie…” Video menceritakan bagaimana film-film Hollywood menggambarkan zombie sebagai makhluk menjijikkan dan harus dibasmi. Namun, menurut video tersebut, zombie merupakan pejuang Muslim asal Brazil bernama Zumbi dos Palmares.
Kata ini pertama kali muncul dari penyair asal Brazil Robert Southey pada 1819. Puisi Southey bercerita tentang pemberontak Afro-Brazil bernama Zumbi. Kamus Besar Oxford kemudian memasukkannya ke kamus sebagai kata serapan bahasa Afrika Barat, tepatnya dari bahasa Kongo, “nzambi” yang berarti tuhan atau “zumbi” yang berarti “jimat.”
Salah satu film dokumenter yang penting untuk ditonton agar bisa memahami subkultur zombie adalah DOC OF THE DEAD (2014) yang dibuat ole h Alexandre O. Philippe. Film ini menggali bagaimana zombie mempengaruhi kebudayaan populer dan berbagai film penting yang menjadi tontonan jutaan orang.
ZUMBI DAN ZUMBA
Islam memiliki sejarah panjang di Brasil, dengan Muslim pertama tiba di negara itu pada awal abad ke-16. Muslim awal ini sebagian besar adalah budak Afrika Barat yang dibawa ke Brasil oleh penjajah Portugis. Seiring waktu, jumlah Muslim di Brasil bertambah karena lebih banyak imigran dari belahan dunia lain, termasuk Timur Tengah dan Asia, tiba di negara tersebut.
Sejak tahun 1550, orang Portugis telah menggunakan budak berbangsa Afrika untuk bekerja di kebun tebu yang sebelumnya dimusnahkan oleh penduduk Tupi setempat.
Pada tahun 1835 sebuah revolusi Islam besar meletus di negara bagian Bahia, dan dijuluki sebagai “Kebangkitan Kaum Budak.”Ini ditujukan untuk pembebasan para budak dan pembentukan sebuah Negara Islam di Brasil.Revolusi gagal.
ZUMBI DOS PALMARES lahir di Quilambo pada 1655. Ibunya, Sabina, merupakan ANAK DARI RAJA KONGO Portugis memenangkan pertempuran tersebut dan membunuh 5.000 orang, dan menangkap raja, dua putranya, keponakan, gubernur, berbagai pejabat istana, pemegang gelar dan bangsawan. Mereka kemudian ditempatkan di kapal dan dijual sebagai budak di Amerika.
Palmares kerap berkonflik dengan gubernur Pernambuco, Pedro Almeida, pada 1678. Almeida kemudian mendekati raja Ganga Zumba dan memberi penawaran kebebasan untuk semua budak yang melarikan diri jika Palmares mau tunduk pada otoritas Portugis, Ganga menyetujui tawaran itu. Namun, ZUMBI, yang menjadi panglima tertinggi pasukan kerajaan pada 1675, tidak percaya pada Portugis. Dia menolak tawaran Almeida dan menantang kerajaan Ganga Zumba. Hal itu berakhir dengan ZUMBI MEMBUNUH GANGA ZUMBA PADA 1678.
Zumbi kemudian menerapkan sikap yang lebih agresif terhadap Portugis. Ia bersumpah untuk melanjutkan perlawanan terhadap Portugis dan kemudian menjadi raja baru Palmares. Setelah perlawanan selama bertahun-tahun dengan Portugis, ZUMBI TERBUNUH PADA 1695. Kepalanya dipenggal dan dipajang di sebuah tombak untuk mengabadikan perlawanannya.
NIGHT OF THE MUSLIM ZOMBIE
Dalam artikel esai berjudul Night of the Muslim Zombie by Safdar Ahmed menulis The zombie is a fascinating and suggestive trope. By radically denying what it means to be human, the zombie exacerbates social, political and ideological disparities. Zombi adalah kiasan yang menarik dan sugestif. Dengan menyangkal secara radikal apa artinya menjadi manusia, zombie memperburuk kesenjangan sosial, politik, dan ideologis.
Islamofobia terhubung dengan ancaman zombie di ZA Recht’s, Plague of the Dead, di mana wabah zombie dimulai di salah satu kota terpadat di dunia Muslim, Kairo. Pasukan AS mencoba dengan sia-sia untuk menghentikan penyebaran gerombolan gila di luar wilayah Afrika dan Timur Tengah, merujuk kita ke timur sebagai lokasi gelap dalam imajinasi geografis Barat: tempat kekerasan dan penyakit. Serial komik, Zombies of Mass Destruction, di mana zombie dikerahkan oleh militer AS untuk memenangkan perang melawan teroris Muslim di dunia Arab, membangkitkan asosiasi yang sama.
Perang zombie untuk peradaban
Di zaman kita, teori fatalisme Islam digunakan oleh mereka yang percaya bahwa ‘perang melawan terorisme’ sebenarnya adalah perang melawan seluruh dunia Muslim.
Contoh yang lebih mengerikan adalah World War Z,karya Max Brook, yang bekerja dengan analogi untuk membasuh kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina. Di tangan Brooks, tembok beton luas yang mendukung perampasan Israel atas tanah Palestina di wilayah yang diduduki secara ilegal digambarkan sebagai semacam bahtera modern. Menanggapi ancaman zombie, Israel mengizinkan semua manusia yang tidak terinfeksi masuk ke dalam tembok, tempat orang Arab dan Yahudi untuk sementara bersatu. Gembira oleh kemurahan hati Israel, para penyintas menyanyikan lagu (dalam film) yang menghasut zombie untuk memanjat penghalang. Ini memainkan mitologi diri Israel sebagai negara demokratis yang baik hati yang hanya mengejar pendudukan militer dan perang ofensif sebagai alat pertahanan diri.
Zombie telah memainkan peran penting dalam imajinasi Barat tentang Islam dan budaya Muslim sejak apa yang disebut ‘perang melawan terorisme’ yang diresmikan oleh pemerintahan Amerika di bawah George W Bush pada tahun 2001. Namun hubungan zombie-Muslim ini berakar pada persepsi tentang Islam yang menjangkau lebih jauh, hingga lahirnya Pencerahan Eropa. Hal ini dapat ditelusuri melalui keilmuan, sastra dan seni, hingga stereotip irasionalitas dan fanatisme Muslim. Sebuah isapan jempol dari paranoia dan rasa jijik, zombie lebih dari ketakutan kita saat ini terhadap terorisme. Ini adalah cermin untuk semua mimpi aneh dan halusinasi nyata dari Islamofobia modern.
Benarkah, ZUMBI pahlawan Muslim Brasilyang melkawan Portugis?
Rawapaku-Tirandjang,29 Januari 2023