Gua Hira

Bandung penanews.net Jawa Barat- Berhala berhala yang bernama Hubal, Lata dan Uzza itu tidak pernah menciptakan seekor lalat sekali pun, bagaimana mungkin mereka akan mendatangkan kebaikan bagi manusia?” demikian pikir Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam.
“Siapakah yang berada di balik semua ini? Siapa yang berada di balik luasnya langit dan tebaran bintang?
Siapa yang berada di balik padang pasir yang panas terbakar kilauan matahari?
Siapa pencipta langit yang jernih dan indah, langit yang bermandi cahaya bulan dan bintang yang begitu lembut, begitu sejuk?
Siapa pembuat ombak yang berdebur dan penggali laut yang begitu dalam? Siapa yang berada di balik semua keindahan ini?”

Demikianlah Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam tidak mencari kebenaran dalam kisah kisah lama atau tulisan para pendeta. Ia mencari kebenaran lewat alam. Ia mengasingkan dirinya dari keramaian dan pergi ke Gua Hira.

FB IMG 1666096518079

“Betapa sia sianya hidup manusia, waktu terus berlalu, sementara jiwa jiwa rusak karena dikuasai khayal tentang berhala berhala yang mampu melakukan ini dan itu. Betapa sia sianya hidup manusia karena tertipu dengan segala macam kemewahan yang tiada berguna.

Beliau mengasingkan diri seperti itu beberapa hari setiap bukan dan sepanjang bulan Ramadhaan. Semakin lama, jiwanya semakin matang dan semakin terisi penuh. Sampai suatu ketika, saat usia Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam menginjak 40 tahun, datanglah seseorang yang bukan dari dunia ini menemui beliau di Gua Hira.
Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam yang pemberani dan tenang itu amat terkejut melihatnya.
Tahukah kalian siapa yang datang itu?

Referensi:
*Kitab Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad, Wa ‘alaa Aali Sayyidinaa Muhammad*

Wallaahu A’lam Bisshawab

Yaa Allaah Yaa Rabb…
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami. Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Allaah Yaa Rabb…
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit. Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.

Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin. Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.

*Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.*

*_Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. Jadikan negri ini menjadi lebih baik._*

*Rabbanaa Taqabbal Minnaa*
Yaa Allaah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin..

😊❤👍

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *