Harga Cabai Rawit Naik, Ironisnya Omset Penjualan Malah Turun

Jurnalis : Boim


penanews.net _ Bogor, Jawa Barat. Beberapa hari terakhir ini, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan. Namun ironisnya, banyak pedagang cabai justeru mengeluh akibat menurunnya omset penjualan.

Seperti dikeluhkan Salim (39) seorang pedagang cabai yang berjualan di pasar Cicangkal, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.


Baca Juga : 

penanews.net/berita/10065/wahyu-cahyadi-supir-angkot-mencalonkan-diri-menjadi-kades-untuk-mengabdi-dan-melayani-masyarakat/

penanews.net/pojok-kreatif/10059/karikatur-japrak-usil-43/


“Kenaikan harga cabai sudah satu bulan terakhir. Akibat kenaikan yang cukup tinggi, banyak konsumen mengurangi jumlah pembeliannya.” Ungkap Salim, Rabu (3/3/2021)

Ia menururkan, hampir semua jenis cabai saat ini memgalami kenaikan harga. Yang paling tinggi kenaikan harganya, lanjut Salim, yaitu cabai rawit merah.

“Sebelumnya, harga cabai rawit merah hanya Rp.100 ribu. Sekarang harganya naik menjadi Rp. 120 ribu perkilogram.” beber Salim.


Baca Juga :

penanews.net/berita/10052/sumsel-siap-antisipasi-potensi-bencana-2021-gubernur-hd-hadiri-rakornas-penanggulangan-bencana-bersama-presiden-jokowi/

penanews.net/berita/10018/skenario-berubah-jalan-tambang-akan-direalisasikan-tahun-2022/


Kepala unit PD Pasar Cicangkal, Benni Firmansyah membenarkan bahwa kenaikan harga cabai rawit di Pasar Cicangkal memang cukup melambung. Namun untuk harga jenis cabai lainnya, cukup normal.

“Entah kenaikan ini dipicu akibat faktor cuaca atau karena akan menghadapi bulan Ramadhan. Kami belum tahu. Namun untuk harga komoditas lainnya tetap normal.” Tukas Benni.

IMG 20210303 WA0072

~ Seorang pedagang cabai di pasar Cicangkal Kecamatan Rumpin tampak tengah melayani pembeli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *