Subang – Penanews.net_Jawa Barat Bupati Subang Ruhimat meminta kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang untuk menambah ruang ICU. Hal ini diminta buntut kasus kematian ibu hamil asal Kampung Citombe, Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, yang diduga ditolak oleh RSUD karena ruang ICU yang penuh.
Ruhimat mendesak, RSUD Ciereng Subang untuk dapat menambah ruangan ICU dalam waktu dekat agar permasalahan kebutuhan pasien darurat dapat lebih efisien. “Saya akan upayakan saya akan perintahkan direktur (RSUD Ciereng Subang) upaya paling tidak April 2023 ini bisa untuk ditambah pelayanan ICU. Ini dilakukan agar gimana caranya ruangan ICU tidak ada kata kekurangan,” ujar Ruhimat kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).
Ruhimat pun mengaku kondisi sarana dan prasarana di lingkungan kesehatan Kabupaten Subang masih kurang, terutama tenaga medis untuk dokter kandungan. Maka dari itu, pihak Pemkab Subang juga akan meminta bantuan langsung dengan RSHS Bandung.
“Terkait memang kita kekurangan sarana nah akan hal itu kita bentuk tim audit mudah-mudahan akan ada kesimpulan apa yang harus dilakukan. Selain sarana dokter kandungan memang kurang juga saat ini dan kita juga akan diskusikan dengan RSHS mudah-mudahan kita bisa dibantu,” katanya.
Sementara itu, disinggung terkait dengan sanksi apa yang diberikan dari Pemkab Subang ke RSUD Ciereng terkait kematian ibu hamil, Ruhimat mengaku pihaknya masih melakukan audit kepada RSUD dan akan lebih fokus untuk memperbaiki pelayanan di lingkungan kesehatan.
“Kalau sanksi kita kan masih melakukan audit nih kepada RSUD. Mudah-mudahan menjadi cermin lah setelah yang terjadi ini,” ungkapnya.
Seperti diketahui, ibu hamil bernama Kurnaesih (39) warga dari Kampung Citombe, Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, meninggal dunia diduga ditolak oleh RSUD Ciereng Subang saat hendak melahirkan. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (16/2) malam lalu.