Subang. penanews.net _ Jawa Barat. Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Subang, menggelar aksi unjuk rasa mengkritisi Defisit anggaran yang terjadi di Pemkab Subang.
Dalam aksi tersebut, para pengunjukrasa sempat terjadi aksi dorong-mendorong dan adu mulut dengan aparat keamanan, saat mendatangi Kantor DPRD dan Bupati Subang.
Bahkan, para mahasiswa berhasil merangsak masuk dan menduduki gedung DPRD Subang, untuk berdialog dengan perwakilan para pengunjukrasa.
Saat menduduki ruang sidang paripurna DPRD Subang, para pengunjukrasa berdialog dengan dua anggota Dewan. Dalam dialognya, mahasiswa meminta DPRD bekerja dengan benar untuk mengawasi kinerja eksekutif
” Subang terancam bangkrut dengan defisit anggaran hampir 200 milyar, kenapa DPRD diam saja dan kenapa hal itu bisa terjadi,” ujar Adam Hasyim, Ketua HMI Subang, saat berdialog dengan perwakilan anggota DPRD Subang, Rabu,(7/9/2022)
Kami meminta DPRD juga ikut bertanggung jawab, karena telah lalai mengawasi Eksekutif, hingga mengalami defisit anggaran hampir Rp. 200 Milyar
” DPRD jangan diam saja dengan keadaan Subang yang terancam bangkrut, harus ikut tanggung jawab mencari solusi,”ucapnya
Sementara itu, ketua Komisi IV DPRD Sumarna, menegaskan, sejauh ini pihak DPRD sudah mengawasi terkait penggunaan anggaran
“Saat ini terjadi Defisit hampir Rp.200 Milyar, karena Pemkab Subang tak bisa memanfaatkan potensi PAD dengan baik, sehingga terjadi Defisit,” katanya
“Diperparah lagi,diluar prediksi adanya pengangkatan PPPK yang gajinya dibebankan ke Pemkab Subang, sehingga semakin menambah beban anggaran bagi Pemkab Subang hingga akhirnya mengalami defisit,” tegasnya
Setelah mendapatkan jawaban dan berdialog dengan wakil rakyat, para pengunjukrasa langsung menggeser aksinya ke halaman kantor Bupati Subang.
Didepan kantor Bupati Subang, para pengunjukrasa sempat terjadi aksi saling dorong dan adu mulut antara mahasiswa dengan puluhan aparat keamanan dari pihak kepolisian dan Satpol PP. Para mahasiswa pun juga gagal menemui Bupati Subang dan akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Indri