ILHAN OMAR PEJUANG WANITA TANGGUH

-Sutoyo A.

Bandung penanews.net Jawa Barat- Ilhan Omar adalah pejuang perempuan yang tangguh. Tahun 2018 – sekarang Ilhan Omar bertarung untuk pendefinisian ulang tentang terorisme. Menurutnya yang ada saat ini bukan terorisme melainkan kebencian terhadap Islam (Islamophobia). Ilhan Omar, berhasil mempengaruhi seluruh Amerika tentang redefinisi terorisme.

Dalam proses perjuangan yang penuh, tantangan dan ancaman ahirnya Presiden Biden menyetujui gerakan Ilhan Omar ini. Yakni menghancurkan kekuatan anti Islam di Amerika dan di seluruh dunia. RUU islamophobia, telah disahkan di Senat AS untuk menjadi undang-undang, telah disetujui dengan suara 218-208 di DPR pada Rabu _15.12.’21_. waktu setempat.

Pengesahan RUU tersebut akan berimplikasi lebih dahsyat lagi, sebab akan ada unit anti Islamophobia di kementerian luar negeri mereka, yang akan mengawasi praktek kebencian pada Islam, di seluruh dunia.

ilhan omar 1 5304192ce7144979b93c05444a997743

Dia adalah perempuan hitam Somalia yang terlunta-lunta selama 5 tahun sebagai pengungsi di Kenya, ketika umurnya 7 tahun. Tahun 1995, keluarganya berhasil masuk sebagai imigran ke Amerika. Tahun 2018 dia terpilih sebagai perempuan pertama yang memakai jilbab di DPR Amerika, yang membuat DPR harus menghapus aturan sepanjang 181 tahun, yang tidak membolehkan wanita berkerudung.

Pada April tahun 2019, Ilhan Omar mengatakan, “CAIR was founded after 9/11 because they recognized that some people did something and that all of us were starting to lose access to our civil liberties.” ( _CAIR  didirikan setelah 9/11 karena mereka menyadari bahwa beberapa orang melakukan sesuatu dan bahwa kita semua mulai kehilangan akses ke kebebasan sipil kita_ )

Dalam pernyataan utuh Ilhan Omar mengekpresikan kekecewaan atas diskriminasi terhadap orang-orang Islam di Amerika dan seluruh dunia atas peristiwa 9/11 .

Atas pernyataannya tersebut ( New York Post ), milik Rupert Murdoch, dengan motor Organisasi lobby Jahudi Amerika (AIPAC) langsung menyerang sebagai musuh besar Ilhan Omar.

AIPAC membayar FB dan beberapa media untuk menyerang Omar memprovokasi bahwa pernyataan Omar dengan headline berjudul “Some people did something”, di mana Ilhan Omar dianggap membelokkan definisi teroris yang membomb WTC, membunuh hampir 3000 orang dengan istilah “some people”. Bahkan menuduh Ilhan Omar adalah teroris.

Ilhan Omar adalah wanita (muslimah) anggauta perlemen AS dari Minnesota. Partai Demokrat dilecehkan (dihina) politisi Republik Scot Perry dan Lauren Bobert dengan menyebut “Pasukan Jihad” dan anti semit yang berafiliasi dengan Organisasi Teroris (Yahoonews, Idnews). Satu bentuk tudingan yang biasa dilontarkan oleh kelompok Islamofobia.

Provokasi ini menggetarkan seluruh elit politik Amerika, baik kubu demokrat maupun republik. Bahkan, seorang lelaki ditangkap polisi karena mengancam akan membunuh Omar, terkait hal itu.

Seorang wanita harus berhadapan dengan AIPAC organisasi Yahudi yang selama ini super bodi jangankan perorangan negara AS harus tunduk kepadanya.
Kali inilah Ilhan Omar ( hanya seorang wanita ) berdiri tegak bak baja pejuang siap menerjang siapapun yang akan menjadi penghalang.

Pada bulan Juni 2021 Ilhan Omar, sebagai anggota DPR yang bermitra dengan Menteri Luar Negeri, mengatakan kepada Blinken, dalam suatu rapat, agar melakukan cara yang adil dalam melihat korban kekerasan, baik yang dilakukan Amerika, Israel, Taliban dan Hamas.

Menurut mereka Omar tidak boleh menyamakan organisasi teroris, seperti HAMAS dan Taliban dengan negara seperti Amerika dan Israel. Pro-kontra soal ini pun membuat Ilhan Omar mengalami tekanan dan ancaman.

Puluhan tahun Amerika mengendalikan isu terorisme. Dengan sponsor yang besar, seluruh dunia Islam di teror dengan stigma teroris. Dengan tema deradikalisasi. Untuk kepentingan hegemoni dan dominasi, Amerika menciptakan terorisme dan sekaligus anti terorisme

Di era Biden ini, Amerika melihat Islam harus dirangkul. Menteri Luar Negeri Amerika, dalam pidatonya  di Universitas Indonesia, sangatlah jelas, bahwa Amerika akan bersekutu baik dalam hubungan antara negara maupun antar masyarakat, sepanjang usaha untuk membangun kehidupan masyarakat yang adil, bebas, demokrasi dan peduli lingkungan hidup di Indo-Pasifik.

Perdebatan beberapa jam dan voting, Parlemen AS  menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang diajukan Partai Demokrat terkait pendirian kantor khusus untuk memerangi Islamofobia.

Kemenlu AS – UU Anti Islamofobia  ini akan dipakai sebagai cara pandang Global. Maknanya siapa saja yang  Islamofobia adalah bagian dari pelanggaran HAM.

Di dalamnya disebutkan, AS akan membentuk utusan khusus untuk memantau dan memerangi Islamofobia dan memasukkan kekerasan anti-Muslim yang disponsori NEGARA dalam laporan hak asasi manusia tahunan Deplu AS

*Taglin yang salah konsep dan salah sasaran muncul di Indonesia* :

*Tagline terorisme, radikalisme sedang tumbuh subur di Indonesia, meniru terlambat waktu dan salah baca literatur .. berakibat salah konsep, strategi dan penerapannya*

Muslim di Indonesia harus belajar pesan Ilhan Omar dan Blinken ini, agar kehadiran dia sebagai tokoh Islam bukan hanya keluar dari benturan tuduhan radikal,  menjadikannya sebagai tokoh Islam kelas dunia.

Insiden Terorisme di Indonsia seperti kejar tayang, penghinaan bernada anti-Islam yang dilontarkan oleh Buzeer bayaran berjalan sangat masif.

Umat Islam Indonesia harus ia bisa memanfaatkan  momentum ini bukan berarti  Indonesia tunduk pada reorientasi politik Amerika terhadap Islam. Karena baru kali ini ada peluang mencairkan hubungan Islam dan barat.

Pelajaran bagi Indonesia bahwa prinsip hukum tidak boleh diskriminasi, pelecehan, olok-olok atau intimidasi terhadap pemeluk agama ( khususnya agama Islam yang menjadi sasaran islamofobia )

Di Indonesia kata-kata radikal, teroris Islam, pasukan jihad, negeri onta, penduduk gurun ( kasdrun ); senua kata-kata penghinaan . Cepat atau lambat harus dilindungi UU untuk memenangi islamofobia di Indonesia.

*Dampak geopolitik bagi Indonesia :*

– Indonesia harus membuka wawasannya bahwa kasus china (kasus Xinjiang), India ( UU diskriminasi Muslim), Myanmar (etnis Rohingya) akan masuk sebagai negara yang melanggar HAM dan dipermasalahkan-

– Rezim ini harus belajar dr kejadian global bahwa China *sebagai musuh serius*, China adalah negara yang melakukan Islamofobia dan pelanggaran HAM  dalam  perseteruan Laut China Selatan dan mengharapkan negara-negara yang banyak penduduk Muslim, seperti Indonesia, Malaysia dan Brunai dan terhadap etnis Muslim Uighur.

– Rezim ini harua sadar bahwa pandangan  negara-negara OKI akan berubah terhadap China yang saat ini sahabat dekat mereka, ternyata akan memangsa negara negara Islam.

– Kekuatan mayoritas umat Islam adalah modal utama untuk bersatu membangun negara ini bukan malah membuat langkah sungsang bergaya memuhi umat Islam, sangat getol ‘getol’ mengangkat isu teroris Muslim dan radikal-radikul ?.

– Sangat memalukan karena kebijakan negara yang salah arah, sungsang dan kebodohan yang dipertontonkan di muka bumi.

Harus di ingat pengaruh global tentang UU Anti islamofobia khususnya dari Amerika  ini akan berpengaruh terhadap negara lain, termasuk Indonesia.

*****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *