Islam dalam Menyingkapi Kenaikan BBM

Depok penanews.net -Jawa Barat, Sesungguhnya segala keresahan dan kesedihan yang dialami kaum muslimin adalah ujian dari Alloh. Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika ada yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa capek, sakit, kebingunan, kesedihan, kezhaliman orang lain, kesempitan hati, sampai duri yang menancap di badannya maka Alloh akan jadikan semua itu sebagai penghapus dosa-dosanya” .(HR. Bukhari)

Mengingat hadits ini, sikap selanjutnya terkait kenaikan BBM: dilihat dari sudut pandang takdir, kenaikan BBM adalah musibah yang datang dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala, untuk menguji kaum muslimin, sekaligus menjadi penghapus dosa mereka. Keresahan yang mereka alami, hakikatnya adalah penghapus dosa yang pernah mereka lakukan. Siapa yang bersabar dan meniti jalan kebenaran maka Alloh akan hapuskan dosa-dosanya dan akan Alloh berikan jalan keluar terbaik.Allah berfirman, “Siapa yang bertakwa kepada Alloh, maka akan Alloh berikan jalan keluar. Alloh akan berikan rezeki dari jalur yang tidak mereka perhitungkan..”. (QS. At-Thalaq: 2–3).

Dalam memahami konsep musibah, sikap yang harus kita kedepankan adalah menuduh pribadi kita sebagai sumber masalahnya. Masing-masing individu menuding dirinya bahwa bisa jadi musibah ini disebabkan karena perbuatan maksiat yang pernah kita lakukan. Sebagaimana yang Alloh firmankan, “Segala bentuk musibah yang menimpa kalian, semuanya disebabkan ulah tangan (maksiat) kalian. Dan Alloh telah memberi ampunan untuk banyak dosa”. (QS. As-Syuro: 30).

Syaikh Al-Mubarokfuri Rahimahulloh menjelaskan, “Siapa yang membenci ujian yang datang dari Alloh, tidak rela terhadap ketetapan dari-Nya maka dia akan mendapatkan kemurkaan dari Alloh dan siksa yang menyakitkan. Sebagai balasan terhadap sikap dia menentang takdir”. (Tuhfatul Ahwadzi, 7:65).

Termasuk bagian dari sikap husnu-zhan kepada Alloh adalah memperbanyak berdoa dan berharap, agar Alloh memberikan jalan keluar terbaik baginya. Dia tidak bosan-bosan untuk bersimpuh di hadapan Rabnya, meminta dan memohon agar Alloh memberikan jalan keluar terbaik baginya. Inilah sikap yang dicontohkan
para nabi, ketika mendapatkan ujian dari Allah, disamping berusaha untuk sabar dalam menerima ujian di maksud. Dan teruskan menyuarakan Al Haq walaupun itu Pahit didepan Penguasa sekalipun, Rasululloh Bersabda: ” Menasehati yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan pemimpin yang dzalim “. (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011). Teruskanlah Suarakan agar BBM turun karena kenaikan ini menyengsarakan Rakyat plus Ekonomi, Pendidikan, dan lainnya menjadi tidak baik, kalau tidak didengar duduki *Gedung MPR-DPR* minta agar cabut mandat Presiden untuk mundur jikalau masih tidak mau menurunkan BBM seperti semula dan minta agar *BTP* alias *AHOK* diberhentikan dari jabatannya sebagai *Komisaris Utama PT. Pertamina* mengutip Perkataan Wapres Mbah *Ma’ruf Amin* dulu ketika masih di MUI: *”Menurut saya, Ahok itu sumber konflik. Bangsa ini akan konflik, tidak akan berhenti kalau Ahok tidak…. Maka itu.. Maka itu Ahok harus kita habisi… Itu sudah pakainya fikih siyasah namanya”*. Akhir kata mari Kita Berdo’a: Alloh Maha Besar, Alloh Maha Tinggi, dari semua makhlukNya, Alloh Maha Tinggi dari semua yang saya takutkan dan khawatirkan. Saya berlindung kepada Alloh yang tiada Sesembahan yang haq selainNya,

Dialah yang menahan langit yang tujuh sehingga tidak jatuh ke bumi dengan izinNya, (dari) kejahatan hambaMu dan para pengikutnya, bala tentaranya dan para pendukungnya, baik dari jin atau manusia. Ya Alloh, jadilah Engkau pendampingku dari kejahatan mereka, Maha Tinggi kekuasaan Alloh dan Maha Agung serta Maha Berkah NamaNya, tiada Sesembahan yang berhaq disembah selain Engkau”. (Dibaca Tiga kali). [HR. Ibnu Abu Syaibah]. Semoga yang dulunya keras bersuara lantang untuk tidak menaikan harga BBM agar bersuara kembali untuk kemaslahatan Rakyat Indonesia. Semoga bermanfaat, Barokallohu’ fiikum.

Hasbunalloh Wanikmal wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir

Alfaqir Ilalloh Azza Wa Jalla,
*Gedung Sekretariat Vokasi UI Salemba-Depok, Jawa Barat*, 15 September 2022,
*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani*

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *