ISTIMEWA NAN HINA
Karya : Rian Budi Setia
Istimewa nan hina
Cahaya mentari menyambut lembut
Tarian kembang melambai-lambai
Memersona pipit terbang melayang
Bersua cerita suka duka dunia
Ada juga sekumpulan kupu-kupu
Beramai-ramai menghisap madu
Terbuai manisnya, terlupakan makna
Bahwa dirinya tak lgi cerah ceriah
Warni-warni Kian berubah
Alam bumi berganti wajah
Menjadi cerobong pekat membual asap
Hilang sudah awan putihku
Istimewa namun hina, Mudah tapi juga susah
Alat-alat modrn katanya, teknologi pun tak tertandingi
Tapi mengapa hanya pipit yang terlihat
Kemana kembang indah menawan, burung cantik suara pengicau
Ketajaman pikiran sejatinya hanya untuk diri semata
Hingga primata tak sanggup bersuara
Rumah mereka kini jadi rumah Kita
Terasing,terbuang, dan tertinggal satwa hutan rimba
Air pun marah, gunung pun murkah
Tenggelam lalu terpangang sebagian Kita
Tak tahu kenapa manusia masih saja tertawa
Lantas besok lusa lupa dan sirnakan semua
Begitulah ceritanya kemajuan
Sangat istimewa dilain sudut begitu hina
Sadarlah wahai penghuni Alam semesta
Bahkan lalat pun ingin hidup bahagia
Nyiur ku melambai, kenari ku terbang
Hidupku damai alamku tentram