Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Keluarga besar mendiang Ustad Arifin Ilham saat ini tengah berduka. Anak kedua penerus perjuangan dakwah, Muhammad Ammer Azzikra telah berpulang ke Rahmatullah.
Ameer meninggal setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit EMC Sentul City pada Senin 29 November 2021 lalu.
Almarhum Ammer yang baru menikah lima bulan lalu itu meninggal dunia dalam usia 20 tahun setelah masuk ruang ICU di Rumah Sakit EMC Sentul Bogor. Almarhum telah dimakamkan berdekatan dengan mendiang almarhum Ustad Arifin Ilham di Komplek Ponpes Azzikra Gunung Sindur Kabupaten Bogor.
Usai dimakamkan sejumlah kerabat dan keluarga ikut mendo’akan almarhum tak terkecuali Istri almahrum, Nadzira Shafa. Dengan raut wajah penuh rasa kesedihan karena kehilangan, Nadzira Shafa terus memandangi makam dan memanjatkan do’a untuk suami tercintanya tersebut.
“Bang Ammer masuk rumah sakit sudah empat hari yang lalu. Aku memenin Bang Ammer pada hari pertama dan kedua . Lalu aku dipanggil lagi pas Bang Ammer masuk ruang ICU, dan saat itu masih sempat minum dan minta dibuatkan jus semangka dan meminta maaf. Aku bingung minta maaf untuk apa, tapi teryata minta maaf untuk pergi dulu,” kata Nadzira dengan nada lirih kepada sejumlah wartawan.
Nadzira Shafa mengaku tidak merasakan firasat apapun jelang suami tercintanya meninggal dunia. Meskipun sebelumnya banyak tanda – tanda dari Almarhum yang tidak ia sadari.
“Gak ada firasat apa – apa. Bang Ammer masih becanda, meskipun beliau banyak meninggalkan tanda – tanda tapi aku gak ngeuh (menyadari) hal itu,” katanya.
Nadzira menceritakan, Almarhum suami nya adalah orang yang periang dan suka becanda. Maka ketika Dokter memberi tahu ke keluarga jika Ammer sudah tidak ada, semua anggota keluarga sempat tidak yakin dan tidak percaya antara benar atau tidak kabar dokter tersebut.
Nadzira menyebut, Ammer merupakan hadiah untuk dirinya, dan begitu pula sebaliknya dirinya merupakan hadiah untuk Ammer karena dipasangkan untuk saling melengkapi satu sama lain.
“Pesan yang pernah Bang Ammer bilang ketika dirinya tidak ada, aku diminta agar jangan jauh jauh dari Umi. Aku juga di suruh belajar bisa bekam karena beliau bangga jika aku bisa ngebekam. Intinya Almarhum adalah orang penyabar dan hebat serta penuh ketulusan.” pungkas Nadzhira Shafa.
Pewarta : Boim / Fahry