By: Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani.
Bekasi penanews.net Jawa Barat – Pada Hari ini, 11 April 2022 Mahasiswa, Pelajar STM, Emak2 Militan, Rakyat Demo di DPR-MPR yang padahal AKSI/Demo itu dilindungi Oleh UU tapi anehnya malah Pihak Aparat dan didukung Rezim Oligarki malah ingin bubarkan Peserta Aksi padahal sebelumnya ada AKSI Buruh, Guru, Ojol, dllnya tidak di Bubarkan dan kenapa harus Phobia pada AKSI/DEMO tersebut ya…?!
Dan ini Sebuah Catatan dari Ki Iding Banten (KH. Hafidhin, S.Ag Al Hafidz) Tokoh Ulama Islam BANTEN, Mudir Ponpes YASMA, Serang Banten, Praktisi Poligami Nasional, Tokoh Ulama Islam BANTEN dengan Pembahasan:
Jangan Takut DEMO/AKSI Berjuang saat ini di Indonesia aslinya sangat mudah, Hanya DEMO/AKSI dan menggerakkan masa.
Mudah. Kenapa?
1. Demo didalam demokrasi itu legal.
2. Demo sangat kecil beresiko dengan kematian.
3. Minim biaya, sebab alatnya hanya mulut dan soundsystem.
4. Upaya sebelum demo cukup dengan ceramah, silaturahim dan tebar Flayer di media sosial.
5. Polisi dan tentara bisa mendukung pendemo.
Manfaat demo dan gerakan massa.
1. Menjaga semangat juang dan persatuan.
2. Mengingatkan adanya penyimpangan.
3. Menekan tindak Kedzaliman agar berhenti dan kembali pada jalur yang benar.
4. Silaturahim antar elemen bangsa.
5. Membangun keutuhan berbangsa.
6. Mempertegas visi bangsa untuk kemajuan bersama.
Jika ada yang tidak suka demo, penyebab utamanya adalah :
1. Menganggap demo bukan tindak amar Ma’ruf dan nahi mungkar di alam demokrasi.
2. Minim pemahaman kebersamaan.
3. Menganggap kelompoknya bisa berbuat lebih baik dari hanya sekedar demo.
4. Menjaga status Quo.
5. Masa bodoh.
Bagaimana seharusnya menyikapi demo atau gerakan masa?
1. Demo sebagai salah satu bentuk amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
2. Setiap muslim memiliki tanggung jawab yang sama untuk meluruskan keadaan.
3. Kebersamaan dengan para ulama dalam berbagai aktivitas dakwah dan amar Ma’ruf Nahi Mungkar lebih utama dari pada aktivitas sendiri.
4. Ruh baik dalam kebersamaan menggetarkan ruh jahat.
5. Segala hal berkaitan dengan standar ilmu dan kebutuhan kekinian.
6. Manusia membutuhkan dinamika kebersamaan
7. Menjaga keberlangsungan semangat juang untuk menciptakan perubahan kepada yang lebih baik.
Uji kelayakan kebenaran di panggung umum, agar faham sisi kelebihan dan kekurangan. Intinya jangan takut untuk menyuarakan Pendapat di Depan Umum karena dilindungi UU.
Red:Al fakir Gusman