Bogor, penanews.net _ Jawa Barat. Kepala Desa Mekarsari, Hendrik, menyatakan optimisme tinggi bahwa wilayahnya akan bebas dari kasus stunting pada tahun 2026. Pernyataan ini disampaikannya saat meninjau program kesehatan anak bersama Bidan Desa, Dewi Ratna Dumilah, di Desa Mekarsari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut Hendrik, upaya pencegahan dan penanggulangan stunting terus dilakukan secara masif oleh pemerintah desa bersama tenaga kesehatan dan kader posyandu. “Tahun 2025 dari 592 anak yang ada di Desa Mekarsari, hanya 3 anak yang masih mengalami stunting. Kami yakin tahun 2026 bisa nol kasus,” ungkapnya optimis, Rabu (11/6/2025).
Ia menambahkan bahwa penurunan angka stunting ini merupakan hasil kerja sama yang solid antara pemerintah desa, kader kesehatan, serta partisipasi aktif masyarakat. Program edukasi gizi, pemberian makanan tambahan, serta pemeriksaan rutin anak terus digencarkan.
Sementara itu, Bidan Desa Mekarsari, Dewi Ratna Dumilah, menyampaikan bahwa peran ibu hamil dan orang tua balita sangat menentukan keberhasilan program ini. “Kami terus memberikan penyuluhan rutin tentang pentingnya asupan gizi seimbang dan pemeriksaan kehamilan sejak dini,” ujarnya.
Dewi menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun, kesadaran warga terhadap pentingnya tumbuh kembang anak semakin meningkat. Hal ini terlihat dari antusiasme warga mengikuti posyandu dan kegiatan kesehatan desa lainnya.
Pemerintah Desa Mekarsari juga telah mengalokasikan anggaran khusus dari Dana Desa untuk mendukung program penanganan stunting. Bantuan ini digunakan untuk penyediaan makanan tambahan, pelatihan kader posyandu, serta sarana penunjang kesehatan ibu dan anak.
Dengan capaian positif yang telah diraih, Desa Mekarsari kini dijadikan contoh oleh desa-desa tetangga dalam hal penanganan stunting. Kepala Desa Hendrik berharap capaian ini bisa menjadi motivasi bersama untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda di wilayahnya.
(Boim)