Subang. penanews.net _ Jawa Barat. Kabupaten Subang dikenal dengan julukan Kota Nanas. Hal tersebut disematkan karena Subang memang salah satu daerah yang menjadi penghasil buah nanas terbaik di Indonesia. Salah satunya nanas madu menjadi buah unggulan yang tertanam di bumi Subang.
Dengan sebutan Kota Nanas tersebut, terdapat sebuah tugu yang menjadi ikonik di Subang. Tugu tersebut tak lain ialah tugu nanas. Lokasi tugu nanas berada di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Lantas bagaimana sejarah adanya tugu nanas di Jalancagak Subang itu?
Bagi masyarakat Subang tentunya sudah tidak asing saat melintasi dari arah Subang menuju Bandung, atau Purwakarta melihat tugu nanas. Lokasi tepatnya berada tepat di depan Kantor Polsek Jalancagak.
Menurut pegiat sejarah Subang Yono Sugiono, sejarah berdirinya tugu nanas Subang disebabkan karena khusus wilayah Subang selatan seperti Jalancagak menjadi penggerak perekonomian pada bidang pertanian.
“Secara geografis memang Jalancagak merupakan daerah dataran tinggi. Jadi unggul dari segi pertanian, untuk sentranya juga cukup signifikan terutama buah nanas,” ujar Yono saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.
Yono mengungkapkan, untuk mendedikasikan wilayah Jalancagak menjadi penghasil nanas terbaik, Camat Jalancagak saat itu membangun tugu nanas tersebut pada tahun 2005. Namun, pada pembangunan tugu nanas di tahun tersebut masih dibuat sederhana.
“Untuk memberikan ikon Jalancagak sebagai wilayah penghasil buah nanas terbaik, sekitar tahun 2005 jaman Pak Camatnya Pak Aseng dibangun lah tugu nanas tapi masih sederhana,” katanya.
Untuk menjadikan tugu nanas lebih ikonik, lanjut Yono, pada tahun 2015 tugu nanas tersebut direvitalisasi oleh pihak Pemerintah Kabupaten Subang yang saat itu dipimpin Bupati Ojang Sopandi. Selain jaman Ojang, di kepemimpinan Bupati saat ini yaitu Ruhimat pun tugu nanas lebih dipercantik.
“Pernah waktu jaman Bupati Subang terdahulu yaitu Pak Ojang tugu nanas tersebut direvitalisasi lebih bagus lagi. Nah kepemimpinan Pak Ruhimat juga kan pernah di cet kembali warnanya,” ungkapnya.
Dapat diketahui, tugu nanas ini memang merupakan ikon Jalancagak yang merupakan penghasil nanas terbesar di Subang. Hal ini juga terbukti dengan mata pencaharian masyarakat Jalancagak sendiri di mana kebanyakan bekerja sebagai petani nanas. Terlebih, saat akan melintasi wilayah Jalancagak tentunya masyarakat akan melihat banyak sekali pedagang nanas yang ada di pinggir jalan.
*Sejarah Singkat Jalancagak Subang*
Selain menjadi penghasil nanas terbesar, Jalancagak juga memiliki bangunan nilai sejarah. Tentunya terdapat peninggalan masa kolonial Belanda di Subang, salah satunya adalah bangunan yang kini dijadikan Kantor Pos yang letaknya persis di depan tugu nanas.
Menurut Yono, Jalancagak sendiri merupakan wilayah lintas empat kabupaten diantaranya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat serta Kabupaten Purwakarta.
“Wilayah Jalancagak itu sebagai segitiga bagi tiga kabupaten, yaitu ke sebelah timur Kabupaten Sumedang, ke sebelah selatan itu Kabupaten Bandung Barat, ke sebelah utara Kabupaten Subang,” katanya.
Untuk sejarah dalan penamaan Jalancagak sendiri, masih kata Yono merupakan wilayah saat itu dikenal dengan dataran tinggi yang biasa warga menyebutnya dengan nyagak atau bercabang. Namun, saat jaman belanda wilayah Jalancagak sempat dimanfaatkan oleh Belanda untuk dijadikan sebagai pos keamanan tentara Belanda guna memeriksa kendaraan-kendaraan pengangkut hasil bumi dari masyarakat saat itu.
“Kalau dilihat dari atas itu seperti nyagak atau dalam bahasa Indonesianya bercabang. Wilayah yang nyagak itu pernah dimanfaatkan oleh Belanda untuk melakukan seperti inspeksi-inspeksi itu tempat kontrol pos penjagaan Belanda. Penjagaan dilakukan untuk mobilisasi penduduk serta jalur perniagaan atau pertanian,” tuturnya.
Indri