Bogor, penanews.net _ Jawa Barat. Kepala Desa Mekarsari, Hendrik, menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Desa (HJD) ke-39 dan Gema Muharram 1447 Hijriah. Pernyataan tersebut disampaikan secara resmi pada Jumat, 27 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Hendrik mengungkapkan rasa syukur serta penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan tenaga, waktu, dan pikirannya demi suksesnya perhelatan tahunan yang sarat makna religius dan kebudayaan tersebut. “Saya atas nama pribadi, keluarga, dan pemerintahan desa, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tak terhingga kepada seluruh panitia dan warga,” ujarnya.
Hendrik juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremonial semata, tetapi menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat. Ia berharap seluruh rangkaian kegiatan mendapatkan ridha dari Allah SWT dan membawa keberkahan bagi seluruh warga Desa Mekarsari.
“Kita niatkan bersama bahwa kegiatan ini menjadi amal ibadah. Semoga Allah SWT menerima niat dan usaha kita semua, serta mengangkat derajat desa dan masyarakat Mekarsari,” lanjutnya dalam pernyataan yang dibacakan di akhir kegiatan.
Lebih lanjut, Kepala Desa Hendrik menyampaikan harapannya agar tradisi ini bisa terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang dengan semangat yang semakin besar. “Insyaallah tahun depan, semoga kita semua diberikan umur panjang, kesehatan, dan keberkahan agar bisa melanjutkan tradisi mulia ini dengan lebih meriah,” harapnya.
Menutup sambutannya, Hendrik mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kekompakan dan semangat dalam membangun desa. Dengan penuh semangat, ia menyuarakan yel-yel kebanggaan warga: “Desa Mekarsari, Jaya… Jaya… Jaya!”
Acara peringatan HJD ke-39 dan Gema Muharram 1447 H Desa Mekarsari ini berlangsung meriah dan khidmat, melibatkan berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, serta pelajar. Beragam kegiatan seperti pawai obor, istigasah, hingga hiburan rakyat digelar sebagai wujud rasa syukur atas bertambahnya usia desa yang terus berkembang.
(Boim)