Kopi Malam Joglo Merah Dengan Tradisi Unik

Demak penanews.net – Jawa Tengah. Giat kopi malam Joglo Merah unik di Sabtu 27/5 malam Minggu pukul 20.00, Perum Pucanggading Jl. Kebonpeni VI, Kebonbatur, Mranggen Demak, Jawa Tengah.

Boleh pembaca penanews.net saksikan langsung sebelum pembahasan kerja antar keluarga maupun umum hanya di Joglo Merah milik bp Wandi/ Tunggak panggilan bekennya, mungkin dalam sepengetahuan pembaca, diawali dengan ngaji bareng atau Mujahadah yang pada intinya biar di perbincangan kita khususnya keluarga besar yang tergabung dalam Joglo Merah mendapatkan SyafaatNya.

Boleh kita fahami Mujahadah yang artinya berjuang dengan sungguh-sungguh. Perjuangan yang dimaksud dalam mujahadah artinya adalah upaya atau usaha yang maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka tidak mengherankan jika mujahadah memiliki berbagai macam cara, mulai dari membaca Al-Qur’an, wirid, dzikir, dan melakukan amal perbuatan baik lainnya.

Selain dipahami sebagai perjuangan sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mujahadah artinya juga sering dikaitkan dengan perjuangan melawan diri sendiri atau perjuangan melawan hawa nafsu, atau yang sering disebut sebagai mujahadah an nafs.

 

Dalam acara tersebut dipimpin Kyi Nur Kholis dari desa setempat, membacakan semua isi buku Al Asmaa- ul Husnaa dan Asmaa – un Nabi, bersama di ikuti para pengunjung maupun jamaah Joglo Merah tersbut.

Kegiatan tersebut rupanya sudah tidak asing lagi buat keluarga besar Joglo Merah, yang artinya sudah menjadi kegiatan rutin setiaap Sabtu malam Minggu. Empunya Joglo Merah menuturkan di luar waktu kita sibuk setidaknya punya waktu sekalipun sedikit untuk berdoa berjamaah, biar kita selalu mendapatkan keberkahan, ketenangan, dalam kita menjalankan tanggung jawab hidup sebagai ciptaanNya, ucap Wandi alias Tunggak.

Dari beberapa pengunjung yang ikut serta dalam kegiatan tersebut merasa haru dan senang, puas dengan menu sajian khususnya di hari Sabtu malam Minggu maksut kami suguhan itu antara lain siraman rohani melalui mujahadah tersebut yang tidak pernah ada di tempat nonggkrong yang lainnya, ucap Bowo, dan Pitek nama bekenya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *