Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Harapan masyarakat Rumpin ingin memilki jalan bagus dan jauh lebih baik dari sebelumnya nampaknya tidak akan cepat terwujud, pasalnya pembangunan jalan (betonasi) yang seharusnya saat ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat hingga saat ini belum juga selesai alias mangkrak.
Salah satu jalan yang mangkrak yaitu Jalan Lapan – Mekarsari dengan nama Program penyelenggaraan jalan peningkatan jalan Lapan – Mekarsari dengan no dan tanggal SPMK 620/A.099.08.0423/TING-JLN/PJJ.2/SPMK/DPUPR, tanggal 06 Juni 2022, dengan nilai kontrak Rp. 4.909.000.000,-. dengan masa pengerjaan 180 hari kalender terhitung sejak tanggal 6 Juni 2022. Namun hingga saat ini pengerjaan jalan tersebut belum juga selesai.
Mangkraknya pembangunan jalan Camat Rumpin Ade Zulfahmi mengatakan, sangat disayangkan mangkraknya pengerjaan betonisasi jalan di wilayah Kecamatan Rumpin, yang seharusnya akhir tahun ini sudah bisa dinikmati masyarakat. Ucapnya
“Kami dari pihak kecamatan sudah berkoordinasi dengan pihak UPT terkait mangkanya pembangunan jalan di kecamatan Rumpin, menurut aturan pemborongnya kena denda serta blacklist untuk tahun depan,”
Saya tekankan kepada pihak UPT pembangunan jalan tersebut di tahun depan (2023) agar dilanjutkan kembali, kejadian ini akan menjadi evaluasi kita bersama supaya di tahun berikutnya hal seperti tidak terulang kembali sehingga aktivitas mobilitas masyarakat tidak terganggu dan terhambat. “Ade Zulfahmi menegaskan

Sementara itu Hendrik Kepala Desa Mekarsari saat ditemui mengatakan, mangkraknya pembangunan jalan Lapan Mekarsari sangat merugikan masyarakat Mekarsari umumnya masyarakat luas karena mobilitasnya terhambat, dengan demikian roda perekonomian tidak berjalan maksimal.
“Karena letak jalan Lapan Mekarsari terletak di Desa Mekarsari, Saya, selaku Kepala Desa Mekarsari seringkali ditanya oleh masyarakat, para tokoh dan lainnya terkait pembangunan jalan tersebut, untuk itu saya meminta kepada pihak UPT agar segera ambil tindakan agar jalan tersebut bisa segera dipakai agar mobilitas serta roda perekonomian di desa dapat berjalan. “Cetusnya
Boim