Memetik Hikmah Kehidupan
Luka yang romantis adalah sebuah perjalanan kehidupan yang luar biasa, namun tidak ada sedikitpun dalam hati untuk mengingkari nikmat-Nya orang yang diberi luka oleh allah sejatinya adalah orang yang dipilih oleh allah SWT yang dicintainya
Pada dasarnya setiap rasa dari luka yang allah ciptakan untuk kita senantiasa hadir dengan hikmah untuk membangun setiap jiwa agar memiliki kualitas diri terbaik, memahami arti kesabaran, keikhlasan serta lapang dada
Namanya Eri ..ia lahir tujuh belas tahun yang lalu, ia dilahirkan oleh seorang ibu yang sederhana yang rela bekerja keras demi menghidupi ke empat anaknya, ayahnya telah meninggal dunia di saat Eri masih berusia enam tahun, Eri kecil terpaksa hidup mandiri untuk sekedar mencukupi hasrat nya untuk menghidupi dirinya langkahnya ringan demi mendapatkan uang untuk jajan, dirinya berfikir tidak mau menyusahkan ibunya, karena beban yang dipikul ibunya sudah teramat berat, Eri sapaan akrabnya dia mau membantu orang walaupun hanya sekedar disuruh berbelanja ke warung, sepeser demi sepeser ia kumpulkan dari hasil jerih payahnya hasil dari keringatnya sendiri, dengan bermodalkan kemauan dan sedikit uang yang berhasil ia kumpulkan Eri kecil mampu membangun usaha sendiri dengan jual beli burung peliharaan, kecintaannya terhadap burung peliharaan ternyata ia manfaatkan sebagai ladang usahanya selain hobi tentunya menguntungkan
menginjak remaja Eri masih dengan kehidupannya yang keras
selain bersekolah ia terus mengembangkan usahanya, ia tidak sungkan untuk membantu orang berjualan kambing, kebetulan daerah tempat tinggalnya nya sangat berdekatan dengan pasar, dua kali dalam seminggu Eri rajin membantu tetangganya menjualkan kambing-kambing tetangganya ke pasar, lagi …ia kumpulkan rupiah demi rupiah hanya untuk menghidupi dirinya sendiri, apalagi ia punya keinginan untuk membeli sepeda motor, ingin sama merasakan seperti anak- anak lainnya mempunyai sepeda motor untuk digunakan ke sekolah karena jarak antara rumah dan sekolah memang cukup jauh, dan dia tidak ingin sama sekali menyusahkan ibunya, karena dia tahu bahwa ibunya sudah cukup banyak beban untuk menghidupi kakak dan adik bungsunya, sungguh perilaku yang sangat mulia
Di sela aktifitas rutinnya Eri remaja mulai sering merasakan sakit, sakit di kepala yang sering ia rasakan sangat mengganggu, dia tidak mau ibunya mengetahuinya dengan alasan tidak ingin merepotkan, suatu hari sakit yg mendera kepalanya kambuh
selagi Eri sedang berjualan burung, dia berinisiatif untuk pergi ke dokter dengan uang yang sudah ia kumpulkan, sembuh sementara namun penyakitnya kambuh lagi..seiring berjalannya waktu Eri sering merasakan sakit dan lama kelamaan sakitnya mulai semakin hebat..mau bilang ke ibunya dirinya tak tega..akhirnya karena badan yang semakin lemah dengan rasa sakit di kepala yang tidak bisa ditahan Eri remaja di bawalah oleh ibunya ke rumah sakit besar yang ada di kota,karena klinik yang ada di kampungnya sudah tidak mampu mengobatinya, dengan bantuan dari pemerintahan desa berangkatlah Eri ke rumah sakit besar, dengan upaya bantuan dari pemerintah Eri mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit..
satu bulan berlalu Eri telah divonis kanker yang semakin membesar di kepala, shock, bingung, sakit campur aduk keluarganya mendengar berita tentang penyakitnya…kenapa penyakit ini baru terdeteksi, stadium 4 dokter memberi tahu pihak keluarga …nangis.. semua dengar berita tersebut, iba …melihat Eri yang semakin terkulai lemah ..dokter dari rumah sakit mengatakan bahwa umurnya tinggal tiga bulan lagi …ya alloh semakin sakit hati ini mendengarnya..
Dengan pasrah dan yakin ini ujian dari allah SWT, tak ada yang menginginkan luka menyayat pilu dalam hidupnya namun, kenyataan tak selalu indah sesuai harapan, keluarga merawat Eri dengan sepenuh hati, dengan bekal yang sudah berkurang pihak keluarga memutuskan untuk berhenti berobat, karena mereka fikir walaupun pengobatan di tanggung pihak pemerintah namun ada yang lebih harus dipertimbangkan biaya untuk makan sehari-hari dan lagi adik dan kakak dede yang berada di rumah tentulah harus dapat perhatian juga dari ibu nya yang memang sendirian berjuang menghidupi anaknya
Tiga bulan berlalu penyakit kanker otak yang diderita Eri malah menjalar ke seluruh tubuh, penyakit yang dideritanya menggerogoti seluruh tubuhnya hanya tinggal tulang yang terbungkus kulit saja, iba..kasihan tak tega …tiga bulan ..ya tiga bulan dokter memvonis umur Eri yang tersisa, mendengar pernyataan dari dokter dirinya pasrah, hari-harinya hanya menanti ajal menjemput..tapi..ternyata sudah lebih dari tiga bulan Eri masih diberikan umur oleh sang pencipta, apalah artinya vonis dokter toh ada yang lebih kuasa di bandingkan dengan ilmu kedokteran, subhanalloh maha suci allah, ternyata di balik ujian ini ada segenggam hikmah yang bisa kita ambil, allah memberikan kesempatan pada orang yang merasa iba terhadap kehidupan Eri
seakan -akan allah memberi kesempatan siapa orang yang tersentuh mampu menolong Eri, siapa yang hatinya benar-benar terketuk untuk menolong keluarga yang wajib mendapatkan pertolongan ini, datanglah seorang perempuan dewasa yang memang niatnya tulus ikhlas menolong, dirinya tidak sungkan menawarkan jasa apa yang bisa ia berikan, dirinya sadar tidak mampu menolong secara financial namun dirinya mempunyai relasi yang cukup untuk bisa menolong keluarga ini, donasi demi donasi ia kumpulkan sehingga terkumpulah sejumlah uang untuk dapat mengantar kembali Eri ke rumah sakit besar untuk melanjutkan pengobatannya, alhamdulillah proses demi proses pengobatan dijalani, cemoteraphy,sinar semua dijalani Eri dengan penuh sabar sehingga membuahkan hasil, kanker stadium 4 yang ada di kepala mulai mengecil Eri kelihatan sehat fisiknya kembali normal, badannya berisi kembali..hobi yang ia sukai dijalani lagi futsal, jual beli burung ia lakukan kembali, dan itupun dilakukan tanpa meninggalkan jadwal kontrol berobat, senang melihat Eri kembali sehat, hidupnya kembali ceria
Tujuh bulan berlalu semua aktifitas Eri kembali terganggu, kanker yang dideritanya kembali meradang..entah karena apa penyebabnya padahal waktu itu kondisi fisiknya baik-baik saja..takdir allah …ya takdir allah kembali menguji siapa yang di kehendaki nya, pengobatan terus dijalani dengan penuh sabar ibu dan relawan perempuan ini melakukan berbagai cara agar Eri kembali sembuh, dengan melibatkan berbagai pihak, relawan tersebut melakukan apa saja yang ia bisa agar Eri tetap sembuh, bekerja sama dengan beberapa yayasan kemanusiaan ia upayakan agar keluarga Eri tidak merasa terbebani dengan ujian ini, ia berusaha mencari cara agar tidak terlalu banyak-banyak mengeluarkan biaya…alhamdulillah allah mudahkan semuanya karena niatnya yang tulus ikhlas menolong, allah mudahkan semua urusannya menolong Eri
Tiga bulan berlalu ..penyakit kanker yang diderita Eri malah semakin menjalar ke seluruh tubuhnya ..ya allah tak tega sungguh tak tega melihat penderitaannya, tubuhnya yang sempat gemuk kembali kurus kerontang tulang dan kulit yang tersisa …dengan tatapan kosong Eri terlihat pasrah dengan ujian yang diberikan padanya, selalu ku bisikan di telinganya agar dia tetap yakin bahwa penyakitnya akan sembuh..mungkin kata- kata itu yang selalu diingat Eri sehingga dia mampu bertahan, menahan penyakitnya hingga berbulan-bulan..dalam hati ini ingin sekali menangis sekencang-kencangnya ketika melihat keadaannya yang sangat memprihatinkan…ya allah sungguh sampai saat ini hamba belum bisa mengambil hikmah dari kejadian ini…Robbii Hablii hukman “Ya allah berilah hamba hikmah”
Dalam masa penantian umurnya Eri terlihat pasrah tapi dirinya selalu semangat, mungkin dia tidak ingin melihat ibunya dan saya itu sedih ..kepedihannya ia sembunyikan, tapi ada satu hal yang membuat saya merasa ingin menjerit ketika melihat dia menatap ke arah wajah dan tidak sedikitpun matanya berpaling dari tatapannya, seakan ada satu hal yang ingin dia sampaikan..ya allah apa maksud dari tatapannya itu ..kalaupun dia ingin mengucapkan maaf karena selama ini sudah merepotkan ..saya maafkan, dan kalaupun ingin mengucapkan terima kasih, berterima kasihlah kepada allah Ri…allah telah mempertemukan kita dengan caranya yang indah dan berwarna, ini sudah kehendak allah, takdir allah
Rabu 10 agustus 2022 allah SWT memanggil Eri untuk kembali ke pangkuannya, rela, ikhlas hati ini, dengan perjalanan hidupnya yang begitu berat mungkin ini cara allah SWT mengasihaninya
Ku lepaskan kamu untuk kita bertemu lagi.. do’a terbaik dalam setiap helaan nafasku..
ku titipkan dan ku ikhlaskan kamu dalam penjagaannya..
dari pemilik mu yang sebenarnya..
insya allah kamu sudah bahagia dalam limpahan kasih sayang sang pencipta..
terimakasih karena telah menggoreskan tinta berwarna dalam hidupku ..kutipan syair ibu atalia ini aku tulis ulang karena sangat mewakili semua perasaanku terhadap Eri
Kisah pilu yang pada akhirnya waktu jugalah yang menghapus pilu menjadi rasa yang romantis, karena kepiluan hanya akan menyisakan sesak di dada, terbitlah menjadi mutiara yang menawan walaupun tubuhnya tergores pasir
allahummaghfirlahu..warhamhuu..waafihi..wa’fu anhu..wa akrim nuzulahu ..wa wasi’ madzkholahu…aamiin
selamat jalan Eri….