Subang. Penanews.net _ Jawa Barat Pemerintah Kabupaten Subang menggelar peringatan Hari AIDS Sedunia yang di Pusat Alun-alun Kecamatan Jalancagak Subang. Jumat(1/12/2023)
Peringatan hari AIDS Sedunia tersebut digelar dengan kegiatan senam massal yang diikuti ratusan ibu-ibu serta para pelajar SMA/SMK di kawasan Jalancagak.
Sekretaris Komisi Perlindungan AIDS Kabupaten Subang, dr.Encep Sugiana
menyampaikan bahwa hari AIDS sedunia tingkat Kabupaten Subang mengusung tema Bergerak Bersama Akhiri AIDS 2030.
Ia juga menyampaikan peringatan Hari AIDS sedunia tingkat Kabupaten Subang menggelar beberapa kegiatan seperti senam massal dan pemeriksaan HIV/AIDS gratis..
“Peringatan Hari AIDS Sedunia dilaksanakan di seluruh belahan dunia karena dengan peringatan ini akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang HIV/AIDS yang semakin berkembang,” kata dr.Encep Sugiana
Ia juga memaparkan ada peningkatan kasus HIV di Kabupaten Subang dari tahun Ketahun akibat banyaknya pergaulan bebas seperti seks bebas dan LGBT
“Sehingga kedepan penanggulanan HIV/ AIDS dan kewaspadaan LGBT harus lebih ditingkatkan lagi sehingga masyarakat bisa terlindungi dengan baik,”ucapnya
Lebih lanjut,Encep mengatakan hingga tahun ini jumlah kasus HIV/AIDS di Subang terus meningkat dari tahun ke tahun
“Jumlah kasus secara kumulatif dari tahun 1999 s.d Juni 2023 sebanyak 3020 kasus dengan angka kasus HIV sebanyak 2058 dan angka kasus AIDS sebanyak 962 kasus,” katanya
“Data kasus terbaru dari bulan Januari sampai Juni 2023 sebanyak 151 kasus dengan angka kasus HIV sebanyak 143 dan kasus AIDS sebanyak 8 kasus,” imbuhnya
Sementara untuk penyebaran HIV/AIDS tertinggi ada diwilayah Kecamatan Subang
“Penyebaran HIV/AIDS terbanyak ada di Kecamatan Subang, dikarenakan ODHA lebih banyak mengakses layanan kesehatan di kecamatan Subang yang mengakibatkan angka kasus tertinggi berdasarkan hasil catatan kami,” tuturnya.
Selain itu, faktor paling dominan penyebaran Kasus HIV/AIDS di Subang adalah akibat perilaku seks bebas
“Perilaku seks bebas dan menyimpang seperti LGBT saat ini banyak terjadi di Subang, sehingga penyebaran HIV/AIDS semakin tinggi,” tandasnya
Sementara penyebaran HIV/AIDS dikawasan lokalisasi, untuk saat ini sudah menurun dratis, namun penyebaran HIV/AIDS meningkat di kos-kosan
“Sebaran HIV AIDS di lokalisasi menurun, dikarenakan transaksi seksnya beralihnya melalui kos kosan dan aplikasi / medsos dengan istilah Open BO,”ucapnya
Encep, menambahkan, guna menekan angka penyebaran HIV/AIDS di Subang, Komisi Perlindungan AIDS Subang sudah melakukan berbagai upaya.
” Upaya yang sudah dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Subang sebagai Lembaga Koordinasi dalam Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS salah satunya melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar, perusahaan, trucker, pekerja proyek, tokoh agama, kader KB, populasi kunci dan masyarakat umum,” ungkapnya
Selain itu, KPA juga menginisiasi pembentukan Warga Peduli AIDS ( WPA ) tingkat kecamatan dan desa/kelurahan, serta melakukan kemitraan lintas sektor melalui program pentahelix dengan melibatkan pemerintah, perusahaan, akademisi, komunitas dan media.