Subang. penanews.net _ Jawa Barat. Minat warga Subang untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia(TKI) atau Pekerja Migran Indonesia(PMI) dari tahun ke tahun tak pernah surut. Sulitnya mencari kerja di Kabupaten Subang, jadi alasan utama warga Subang memilih untuk bekerja ke luar negeri.
Berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans Subang) selama tahun 2022, tercatat hampir 5.000 orang warga Subang mendaftar menjadi TKI melalui jalur resmi.
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans Subang, Djamalludin, mengatakan seiring melandanya kasus pandemi Covid-19 di tahun 2022 ini, minat warga Subang menjadi PMI kembali meningkat.
” Sejak Pandemi Covid-19 melandai, warga Subang kembali bergairah untuk menjadi bekerja menjadi PMI ke beberapa negara di Asia maupun Timur Tengah,” ujar Djamalludin, Senin(19/12/2022)
Menurut Djamalludin, berdasarkan catatan bintang penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans Subang tercatat ada 4.761 warga Subang yang mendaftar bekerja ke beberapa Negara di Kawasan Asia.
“Dari dari Januari hingga Nopember 2022, tercatat ada 4.761 warga Subang yang mendaftar menjadi bekerja ke Luar Negeri, Namun yang berhasil berangkat ada sekitar 1.798 orang,” katanya
Adapun negara yang paling banyak dipilih oleh Warga Subang yang ingin bekerja ke luar negeri menjadi PMI diantaranya, Taiwan, Hongkong, Malaysia, dan Singapura
” Dari 1.798 PMI asal Subang tersebut, yang paling banyak bekerja di Taiwan 1.097 orang, Hongkong 360 orang, Singapura 207 orang dan Arab Saudi 18 orang, serta sisanya ada yang ke Inggris 13 orang, Polandia 6 orang, dan Qatar serta Romania masing-masing 1 orang,” paparnya
Dikatakan Djamalludin, kenaikan tren pengajuan permohonan ini terjadi seiring dengan melandainya kasus COVID-19 di sejumlah negara tujuan bekerja.
“Pada tahun 2022 ini, ada 14 negara tujuan yang kembali membuka kran penerimaan TKI atau PMI. Taiwan, Hongkong, Singapura dan Malaysia menjadi tujuan favorit TKI asal Subang,” katanya.
Djamalludin, juga mengatakan faktor utama yang mendorong warga Subang untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah masalah ekonomi dan terbatasnya lapangan kerja.
“Faktor utama adalah ekonomi keluarga. Memang masih ada beberapa variabel lain yang ikut menjadi daya dorong masyarakat Subang untuk mencari kerja ke luar negeri. Variabel-variabal itu antara lain, karena ada iming-iming untuk mendapat uang dalam jumlah banyak setiap bulan, dan gaji mereka akan dibayar dengan menggunakan mata uang dolar, pulang dari luar negeri 3 tahun bisa buat rumah dan lain sebagainya,” ujarnya