Pasukan Romawi Mundur

Bandung penanews.net Jawa Barat- Akhirnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di Tabuk. Mereka segera menyiapkan diri untuk bertempur. Di hadapan pasukannya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpidato dengan penuh semangat. Beliau mengingatkan akan kebaikan dunia dan akhirat yang bisa dicapai dengan berjuang sungguh-sungguh. Beliau juga memberi khabar gembira dan khabar kemenangan pasukan yang tadinya begitu letih, kini berubah menjadi pasukan berhati baja yang siap mati membela Islam.

Kebulatan tekad pasukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini terdengar oleh musuh. Keberanian Romawi ciut mendengar kehebatan pasukan Muslim menyeberangi gurun tandus dan cuaca yang sangat panas dengan bekal seadanya. Tidak akan ada satupun kekuatan yang mampu menahan pasukan setangguh itu. Dihantui rasa takut, pasukan Romawi yang tersohor itupun bergerak mundur sebelum lawannya terlihat. Mereka berpencar dan kembali ke daerah masing-masing.

Kemenangan tanpa bertempur ini melambungkan nama pasukan Islam. Berduyun-duyun, para pembesar di daerah daerah perbatasan Romawi mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk berdamai. Para penduduk Jarba, Adzruh dan Aila menyatakan tunduk di bawah pemerintahan Muslim. Penduduk suatu daerah yang tunduk kepada pemerintah muslim namun tetap membela agama mereka wajib membawa jizyah berupa sejumlah uang. Dengan demikian pasukan muslim akan datang membela apabila suatu saat musuh menyerang daerah itu.

Penduduk Aila yang beragama Nasrani adalah termasuk mereka yang demikian. Yuhanah bin Ru’bah pemimpin Aila datang dengan salib emas di dadanya. Ia membawa hadiah dan menandatangani perjanjian damai. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallampun memberinya mantel tenunan Yaman dan menerima Yuhanah dengan santun.

Namun Ukaidir bin Abdul Malik Al Kindi, orang Nasrani yang memimpin penduduk Dumatul Jandal, malah meminta bantuan pasukan Romawi untuk melawan tentara muslim. Maka, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengutus Khalid bin Walid beserta 500 pasukan berkuda.

Dengan diam-diam tapi sangat cepat Khalid bin Walid menyerang pada waktu malam. Ia berhasil menawan Ukaidir yang tengah berburu lembu liar. Maka Dumatul Jandal pun takluk. Mereka menyerahkan 2.000 unta, 800 kambing, 400 wasaq gandum, dan 400 baju besi. Ukaidir pun masuk Islam di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan menjadi sekutu kaum muslimin.

Kegagahan pasukan muslim bersumber dari rasa percaya kepada Allah. Siapa saja yang percaya kepada Allah maka dia tidak akan merasa takut mengarungi lautan kehidupan. Dia tidak percaya bahwa akan ada kekuatan di alam ini yang sanggup merintanginya kalau tidak diizinkan oleh Allah. Dia tidak percaya bahwa dia akan ditimpa bahaya, kalau tidak telah ditulis lebih dahulu dalam ilmu Allah. Dia selalu berbaik sangka kepada Allah.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya….. Insyaallah

*Kisah ini diambil dari berbagai sumber dan Sirah Nabawiyah Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry*

Editor: Ustadzah Ratna

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *