Pekerjaan Proyek Tender Taman Tematik Mulai Disoal, Petugas Di Lapangan Diam

Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Pembangunan proyek taman tematik yang berlokasi di depan kantor Kecamatan Rumpin mulai mendapatkan sorotan. Musababnya, proyek tender di bawah DPKPP yang didanai oleh APBD hampir satu miliar rupiah tersebut dinilai kurang komunikatif.

Salah satunya diungkapkan oleh Kepala KUA Rumpin Ahmad Baedowi. Pasalnya, pihak pelaksana kegiatan proyek sejak awal pekerjaan menggunakan air sumur bor milik KUA tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu.

“Saya sempat tanya mandor proyek, tapi dia bilang nggak tau apa – apa dan cuma kerja. Jadi kami bukan melarang, tapi ini debit air terbatas, bahkan kami sempat dua hari tidak ada air,” ungkap Ahmad Baedowi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (13/7/2023).

Ia menjelaskan, debit air di sumur bor milik KUA sangat terbatas dan hanya di gunakan untuk kebutuhan sehari – hari petugas KUA dan warga yang datang ke kantor. Misalnya untuk MCK, masak dan lainnya.

“Sementara di proyek taman tematik itu, air disedot dari sumur dan digunakan untuk ngaduk dan lainnya. Volume air yang dipakai sangat banyak,” paparnya.

Kepala KUA mengaku mendukung tiap program pembangunan pemerintah. Ia juga tidak masalah air digunakan, kalau debit air berlimpah, tapi kondisinya saat ini debit air sedikit dan sumur bor juga memiliki kedalaman yang terbatas.

“Saya sudah laporkan hal ini kepada Pak Camat dan Bu Sekcam. Tapi kalau pihak kontraktor masih pakai air sumur KUA, saya juga mau telepon Bapak Sekda,” tandas Ahmad Baedowi.

Redaksi media ini sudah berusaha guna mengkonfirmasi pihak pelaksana giat pembangunan proyek taman tematik. Namun hingga berita dibuat, salah satu orang yang diinformasikan bertugas sebagai penanggungjawab lapangan tidak menjawab pesan singkat dan telepon yang dilakukan wartawan.

Tokoh pemuda di Rumpin, Ibnu Sakti Mubarok mengatakan, sudah sangat seharusnya pihak kontraktor proyek dapat bersinergi dengan semua pihak terutama aparatur instansi pemerintah, para tokoh masyarakat serta warga sekitar yang harus ikut diberdayakan.

“Inikan proyek pemerintah, pakai uang hasil pajak rakyat. Meski tujuan proyek ini bagus, tapi cara – cara pelaksanaan nya juga harus bagus, beretika dan juga profesional. Jangan semaunya sendiri,” tegas Ketua Ikatan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Rumpin ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *