Pelajaran Terbesar Dari Musibah

Abdurrahman Anton M.
Relawan Empathy Foundation

Bandung penanews.net JawaBarat- Kejadian yang tidak diduga akan musibah ini. Bahkan hampir tidak ada peringatan dari instansi terkait. Tidak berlaku lagi ilmu dan teknologi pada saat seperti itu. Hanya istighfar, taubat, tasbih, hamdalah, tahlil dan takbir yang dapat dilakukan saat seperti itu.

Korban jiwa sekitar 300 orang lebih, luka-luka mencapai 700 orang lebih dan rumah dan bangunan yang hancur sekitar 3000 unit.

IMG 20211010 193521

Berbagai kejadian yang diceritakan para korban Musibah ini bahkan di luar nalar manusia.
Bumi seperti digulung, terjadi gerakan gelombang dibawah tanah. Bangunan seperti diangkat lalu dijatuhkan dengan seketika maka bangunan bukan hanya hancur tapi juga tenggelam ke dalam perut bumi.
Korban yang terjebak di dalam bangunan, yang tertimpa reruntuhan dan bayi yang mati dalam perut ibunya. Pada suatu tempat Musibah nampak beberapa bangunan hancur sementara bangunan di sebelahnya tidak. Inilah Kuasa Nya.

Saat mereka menerka inilah saatnya qiyamat. Apa yang dapat dilakukan kecuali menyelamatkan diri masing-masing.

Lalu apakah ini dijadikan ibroh atau pelajaran yang sangat berharga agar kembali kepada ALLOH Subhanahu wa Ta’ala Pemilik langit dan bumi atau apakah dianggap kejadian biasa saja.

Jika kita ditimpa Musibah kemudian kita berIstighfar, kembali kepada Sang Penguasa Alam dan berperilaku lebih baik sesuai tuntunan Nya maka itu tandanya kita mengambil pelajaran dengan baik. Tapi jika kita tidak lebih baik setelah mengalami Musibah tersebut maka berarti kita tidak dapat pelajaran darinya. Padahal tidak ada pelajaran yang terbesar kecuali kematian menimpa manusia, karena kita juga akan mati dan mempertanggungjawabkan setiap amalan dalam hidup kita.

Semoga kita lebih taat dan lebih dekat kepada Nya. Kita lihat saja nanti.

ALLOHU A’lam 🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *