Pelni Bertransformasi Menjadi Pelayaran Moderen dan Tetap Memprioritaskan Keselamatan

Kotabaru. penanews.net _ Kalimantan Selatan. PT. Pelni (Persero) menyelenggarakan Talkshow dengan tema Peluang dan Tantangan Pelni Menjawab Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di Era Media Sosial, di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (1/8/24).

Dalam kegiatan, dihadiri Direktur Utama PT. Pelni Persero Tri Andayani, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Muhammad Haikal, DPRD Provinsi Maluku Anosiremias, Direktur Jendral Perhubungan Laut Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc., beserta para pejabat pimpinan tinggi pratama dilingkungan Kementrian Perhubungan RI.

Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan secara daring (online), yang diikuti seluruh KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan), beserta Jurnalis di beberapa daerah.

Memasuki usia ke-72 Tahun, Pelni sudah bertransformasi, menjadi perusahaan pelayaran moderen dan tetap memprioritaskan keselamatan, keamanan pelayaran serta logo dan tagline baru yaitu We Connect We Unify.

Transformasi yang dilakukan Pelni yakni, transformasi digital dan transformasi pelayanan. Transformasi ini memerlukan waktu lama apalagi adanya keterbatasan armada. Saat ini armada milik Pelni sebanyak 32 kapal, 26 merupakan kapal penumpang dan diatas usia rata-rata 30 tahun dengan berbagai ukuran.

“Ada juga 50 kapal yang kami operasionalkan milik Kementrian Perhubungan RI, terdiri dari kapal perintis, kapal rede, kapal ternak, dan beberapa kapal tol laut lainnya,” ucap Tri Andayani dalam materinya.

Pelni sangat terbuka dengan berbagai masukan masyarakat di erah media sosial. Tetapi dukungan dan support dari pemerintah pusat beserta stakeholder sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja Pelni.

Pegawai Pelni saat ini berjumlah kurang lebih 4.500 orang, diman 3.200 orang diantaranya merupakan pegawai laut dan 1.300 orang merupakan pegawai darat.

Ada 44 kantor cabang di seluruh Indonesia, dengan 306 terminal poin dan seluruh kapal menyinggahi lebih dari 306 pelabuhan, baik pelabuhan yang dikelolah oleh Pelindo maupun KUPT (Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan).

Tri Andayani memproyeksikan untuk akhir tahun 2024, ada 5,4 juta sampai 5,5 juta penumpang lebih banyak dari tahun sebelumnya yakni 5,3 juta penumpang.

Adapun kebutuhan dan keinginan penumpang yang masuk di media sosial resmi PT. Pelni yakni jadwal kapal (73%), Ketersediaan tiket online (17%), pembatalan tiket (6%), rute kapal (2%), fasilitas kapal (2%).

Walaupun kapal penumpang yang dimiliki PT. Pelni, memiliki umur diatas 30 tahun, pihak pelni terus memperhatikan keselamatan, seperti dilakukan docking tahunan dan ramcek pada saat nataru.

Saat ini PT. Pelni memasang Marine Evacuation System (MES) di beberapa kapal Pelni, yang pemasangannya dilakukan disaat kapal docking. Pemasangan bertujuan sebagai mengevakuasi/penyelamatan penumpang jika terjadi sesuatu diatas kapal. Selain itu dilakukan pemasangan VDR (Voyage data recorder), semacam black box pada pesawat.

PT. Pelni memiliki keterbatasan armada, tetapi Pelni mengalami peningkatan laba dari tahun sebelumnya. Pelni meningkatkan porsi komersial bisnis, bukan dari keuntungan tiket karena sudah diatur oleh regulator, melainkan pendapatan dari logistik atau barang.

Saat ini Pelni menyediakan damri di beberapa pelabuhan dan menawarkan kepada penumpang sebagai layanan tambahan (add on) berupa seprei set dan amenitles, dan juga layanan internet komersial. Layanan Sea Wifi dapat dibeli oleh penumpang untuk mengakses internet melalui perangkat elektronik selama berlayar.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *