Subang. penanews.net _ Jawa Barat. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ditemukan sekitar 4100 kanker pada anak baru di temukan di Indonesia setiap tahunnya.
Dede Nurdin (16) anak ke dua dari tiga bersaudara, dari pasangan Aan Darwati (46) dan Cahya (alm), menderita tumor otak stadium 4, Dede menderita timur otak sudah hampir satu tahun lamanya. “Pihak keluarga dibantu pemerintahan setempat terus berupaya melakukan pengobatan untuk kesembuhan Dede Nurdin,”
Tim dari Kadin kes subang beserta pemerintahan setempat melakukan kunjungan ke rumah Dede Nurdin yang berada di dusun Mande RT 27/ RW 10 desa Sagala Herang Kaler Kec. Sagalaherang kab. Subang. Kamis, (21/10/21).
dr. Maxi Selaku penanggung jawab dari KADINKES menyatakan bahwa memang benar di dusun Mande RT 27/RW 10 Desa sagalaherang Kaler Kec. Sagalaherang Kab. Subang ada anak yang bernama Dede Nurdin (16) menderita tumor otak stadium 4. “Ucapnya
Dilihat dari kondisi penderita tidak hanya penyakit utamanya saja tetapi kondisi imunnya juga sudah terganggu, sering ada pendarahan yang keluar dari hidung dan juga mulut yang membuat sel darah merah menurun, jadi anak harus segera ditangani dan dirujuk ke rumah sakit. Masih kata dr. Maxi
“Kendala yang dihadapi keluarga adalah penderita tidak mau untuk dibawa ke rumah sakit dengan alasan takut, tapi setelah tim dokter memberikan motivasi kepada sang anak akhirnya Dede mau untuk dibawa ke rumah sakit untuk menjalani serangkaian perawatan, setelah kami bujuk dan berikan motivasi akhirnya dia mau untuk menjalani perawatan di rumah sakit,” ujar dr. Maxi
dr. Maxi juga menambahkan bahwa pihaknya dibantu dengan pemerintahan setempat baik dari pemerintahan Desa, Kapolsek juga Danramil bahu-membahu untuk menolong supaya Dede Nurdin mendapatkan perawatan karena memang pasien sangat membutuhkan pertolongan berupa transfusi darah dan sebagainya, pihaknya akan mencarikan rumah sakit di Bandung yang bisa menerima pasien rawat jalan dari subang,” ungkapnya
“Pihak keluarga juga harus semangat mendampingi pasien, memberi suport kepada pasien agar supaya pasien dapat segera sembuh dan jangan bosan mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhan anggota keluarganya,”
Kami dari pihak KADINKES dan pemerintah setempat mendukung dan memfasilitasi imbuh dr Maxi menurut dr Maxi langkah medis yang dilakukan berupa transfusi darah setelah itu dokter merencanakan langkah pengobatan untuk penyakit utamanya demikian kata dr Maxi.
Pewarta : Indri