Pernyataan Pihak Universitas Terkait Bocornya Data Mahasiswa Ke Publik

Pernyataan Pihak Universitas Terkait Bocornya Data Mahasiswa Ke Publik

 

Penulis. Jaka Umbaran

PENANEWS. Bandung, Jawa Barat. Pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung membantah telah terjadi kebocoran data mahasiswa dan dosen ke publik. Dewan Mahasiswa (Dema) mempertanyakan bantahan tersebut.

Presiden Mahasiswa UIN Bandung Malik Fajar Ramadan mengaku bingung dengan pernyataan pernyataan pihak universitas terkait bocornya data mahasiswa ke publik. Menurutnya, pihak kampus tidak memberikan alasan secara jelas.

Baca Juga :
https://penanews.my.id/berita/4036/mobil-pengangkut-gas-lpg-terguling-di-tol/

“Kita bingung sih jatohnya, menyoal hoaks ini gak jelas juga dasarnya apa, dan hoaks di situ juga kami rasa enggak terukur. Apakah itu hoaks soal tweetnya, atau apanya,” ujar Malik saat dikonfirmasi awak media online Pada hari Jumat (08/01/2021).

Menurutnya, data yang ada dalam tampilan potongan gambar seperti pemrograman komputer itu terdapat informasi NIK, NIP, NIM, Alamat rumah, golongan darah hingga nomer telepon.

Padahal, kata dia, dari awal para pengurus Dema yang terlibat sudah memvalidasi data yang tersebar dengan orang-orang yang namanya tertulis dalam gambar tersebut. “Dan ternyata benar (percobaan masuk email),” tuturnya.

Baca Juga :
https://penanews.my.id/berita/4031/saat-ini-mang-oded-sudah-melakukan-karantina-mandiri/

“Kita juga melakukan sosialisasi upaya preventif, kenapa malah seolah disebut menyebarkan hoaks. Susah sih kalo begini terus, kapan mahasiswa UIN mau aware soal internet database security system,” jelasnya.

Malik yang juga mahasiswa semester 7 jurusan Hukum Ekonomi Syariah itu menyayangkan adanya bantahan dari pihak kampus tersebut. Dia mewanti-wanti jangan sampai universitas mengesampingkan keamanan data publik.

Baca Juga :
https://penanews.my.id/berita/4028/aparat-kepolisian-diharapkan-menindak-tegas-para-depp-collector-yang-berbuat-layaknya-perampok/

“Jangan sampai karena sebatas menjaga citra dan nama baik tapi mengesampingkan keamanan data publik. Soalnya sekali lagi bisa kita liat sama-sama bahwa emang ada data yang beredar di publik, kita over all cuma bisa coba husnudzon,” kata Malik.

Meskipun terima bantahan dari Universitas, Dema akan tetap mengkaji dan melakukan penelitian lebih dalam. Layanan aduan mahasiswa terkait kebocoran data masih tetap dibuka.

“Kalau tidak salah ada 36 orang (setelah terkumpul semua) mau kita audiensikan, tadi PTIPD juga sudah menjamin akan semaksimal mungkin menjaga data mahasiswa yang mengalami kendala dan upaya pembobolan,” ungkapnya.

Baca Juga :
https://penanews.my.id/berita/4020/tokoh-senior-organisasi-di-rumpin-positif-corona-imbau-agar-warga-tetap-waspada/

Sebelumnya diberitakan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung membantah adanya kebocoran data mahasiswa ke publik. Pihak kampus bahkan menyebut informasi tersebut hoaks.

Pernyataan UIN Bandung yang menyanggah informasi tersebut tertuang dalam Surat Pengumuman bernomor 001/Un.05/PTIPD/PP.00.9/01/2021. Diketahui surat tersebut ditanda tangani oleh Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) Undang Syarifudin dengan tembusan Rektor UIN.

“Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) mengklarifikasi TIDAK BENAR adanya kebocoran data IT Centre UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” isi salah satu poin surat tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *