PRIORITAS !

Bandung penanews.net Jawa Barat- Setidaknya sudah pernah saya sampaikan kepada lima delegasi Perwira Militer Lugri ( Singapura, Malaysia,Thailand, Korea Selatan dan Cina ) ketika saya bersama rombongan berkunjung kenegaranya, menjawab pertanyaanya terkait sistem pertahanan Indonesia terhadap ancaman invasi dari lugri

Yang esensinya, bahwa bangsa Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan !

Memahami dan menyadari bentuk dan komposisi NKRI, maka hal yang paling rawan jika adanya kekacauan dalam negeri bersamaaan dengan invasi dari luar negeri

Dengan memperhitungkan celah celah pulau besar yang dapat dimanfaatkan oleh lawan sebagai pintu masuk ke Indonesia, dengan mensinergikan kekuatan udara, laut dan darat bersama rakyat serta penguasaan dan pemanfaatan IT, maka pintu pintu masuk itu telah dikunci dan dilatihkan secara proporsional dan fungsional setiap saat, secara bertahap, bertingkat, berlanjut dan berkesimbungan

Artinya Indonesia telah menyiapkan kebijakan, strategi, operasional, taktis dan tehnis yang siap mencegah, menindak dan memulihkan terhadap segala kemungkinan AGHT ( Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan) terhadap NKRI dalam setiap saat, bentuk, jenis dan sifatnya

 

Sehingga kekuatan dan kemampuan sebesar apapun dari musuh akan dapat dipatahkan dan diusir kembali keluar dari NKRI

Inilah kesimpulan dari pertahanan dan ketahanan perang rakyat semesta ( PERATA ) yang telah diwariskan oleh para pejuang pendahulu kita

_______________

*Namun benarkah ini masih konsisten dan konsekwen hingga kini ?*

Ini menjadi tanggung jawab Presiden sebagai kepala pemerintahan yang juga sebagai kepala negara dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang

Kekuatan dan kemampuan angkatan perang harus tetap menjadi fokus dan prioritas, tanpa mengabaikan pergaulan Internasional dan keseimbangan kepentingan dan tujuan negaranya

Dan ini bisa terwujud manakala disertai persatuan dan kedamaian warga negaranya

Dan itu harus ditopang dengan sifat dan watak seorang pemimpin yang cakap, cerdas, berwawasan luas, menegakkan kejujuran, kebenaran dan keadilan yang tertanam pada dirinya sendiri serta ditanamkan kepada seluruh wargga negaranya

*Bagaimana fenomena negara saat ini ?*

Negara yang diunsuri pemerintah, rakyat, wilayah dan pengakuan dari negara lain, serta diaspeki Idologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, hukum serta pertahanan dan keamanan nyaris tak terkendalikan

Peran, tugas dan fungsi TNI sebagai penjaga, pembela, penyelamat kedaulatan negara dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia, serta peran, fungsi dan tugas Polri sebagai pengayom, pelindung, pelayanan masyarakat dan penegakan hukum sudah jelas, begitu juga MK, MA, DPR maupun lembaga lembaga lain berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Namun faktanya lalai dan ceroboh, sehingga Rencana perundang undangan dan Undang Undang BPIP / HIP, Omnibus Law / Cipta Kerja dan Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) baru, lolos, yang semuanya nyaris mengindikasikan kerja sama, konpirasi jahat yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masiv yang mengkianati Pancasila dan UUD 1945

Penegakan hukum yang tebang pilih, kebohongan demi kebohongan yang menjadi solusi, pengelolaan SDA dan keuangan yang amburadul, serta penerimaan TKA yang tidak transparan, menggunungnya hutang negara, yang membebani masa depan bangsa dan negara, serta pudarnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

Uraian singkat dan tidak mendalam diatas, sebagai pengingat dan penekanan kembali bobroknya negara

Tapi mengapa semua tidak ada keberanian untuk melawan ?

Bangsa Indonesia bukan bangsa tempe yang terus menerus mlempem, susah bersatu dan tidak ada keberanian

Forum dan Front Ormas gigih mengadakan perlawananan, namun orpol / parpol sibuk ngurusin persiapan dan pencalonan capres dan cawapres masing masing

Disisi lain musibah demi musibah baik karena ulah manusia atau alam terus bergilir

Kejadian di Kanjuruan Malang dan gempa bumi di Cianjur sebagai contoh konkrit

Ulah sosok Benny Ramdhani yang mengadu didepan Jokowi terkait penegakan hukum yang memutar balikkan fakta dan berpotensi membuat kegaduhan nasional seolah dianggap sepele dan tidak ada tindak lanjut dari aparat

Semuanya ini indikasi konkrit amburadulnya PRIORITAS di negara ini

Maka marilah kita paham dan sadar, selama pengabaian prioritas terus berlangsung, sulit berharap kemajuan NKRI menghadapi masa mendatang

Maka kepedulian dan kepekaan terhadap masalah masalah kenegaraan melalui kegiatan keumatan, kebangsaaan, kenegaraan serta membangun dan membangkitkan persatuan dan kesatuan bangsa yang berani, peka dan peduli, insiatif dan kreatif, berketuhanan, bermoral, proposional, profesional, bertanggung jawab, bermartabat, dan beradzab,menjadi alternatif utama dalam mengambil solusi

( Bandung, 29 Nopember 2022, Sugengwaras, pemerhati keumatan, kebangsaan, pertahanan dan keamanan negara )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *