Puisi Duka Sang Pengacara

Oleh : Adi Satria Noer


Puisi Duka Sang Pengacara

Jalan panjang membentang yang ada
Antara Batavia dan Paris Van Java

Ada peristiwa duka disana
Tewasnya para syuhada

Ada apa disana
Apa salah para syuhada

Semua diam
Semua bungkam

Syuhada hanyalah masyarakat biasa
Yang tidak punya apa-apa

Sekeping do’a buat para syuhada
Semoga mendapat tempat yang mulia

Teringat cerita lama
Saat kita masih bersama

Bermimpi membangun negeri
Gemah ripah loh jinawi

Padi menguning, langit membiru
Kau pergi mencari yang baru

Lupa janji
Lupa negeri

Berjalan angkuh menggapai mimpi
Tak peduli apa yang terjadi

Dirimu semakin tinggi hati
Lupa kaki masih menginjak bumi

Untuk apa kau pamerkan harta
Untuk apa kau agungkan tahta

Untuk apa kau banyak gaya
Tapi kau tak punya etika

Apa gunanya kau melanglang buana
Tapi kau tak pandai berbahasa

Untuk apa kau tebar pesona
Yang kau beri hanya wacana

Semua akan sirna dan sia-sia
Bagaikan debu yang tak berwarna

Politik adalah permainan, tarik menarik menjadi suatu keharusan

Hukum menjadi alat pertahanan, kadang tajam kadang tumpul tergantung permintaan

Sulit mendapatkan kepastian ditengah kekuasaan yang sangat dominan

Kita dipertontonkan bagaimana hukum dipermainkan

Berani melawan siap ditahan, melawan arus di gerus kekuasaan

Semua di permainkan, demi mencapai tujuan.

4 Maret 2021

Adi
Adi Satria Noer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *