Puisi Politik Sang Pengacara V



Puisi Politik Sang Pengacara V

images 48

Foto : peradi.org


Karya: Adi Satria Noer


Hujan deras datang lagi
Banjir dan longsor mengikuti

Banyak warga yang mengungsi
Dibantu relawan mandiri

Relawan bekerja tanpa pamrih
Menolong siapapun tanpa pilih kasih

Tak peduli dibilang radikal
Tak peduli nasi yang di bungkus pejabat sensasional

Namun sayang relawan mandiri dibubarkan
Tapi sarana dan fasilitas nya tetap digunakan

Dari sini kita belajar dan tahu
Bagaimana caranya tak punya malu

Ditemani indahnya warna pelangi
Disebuah cafe asing cepat saji

Para politisi wara Wiri
Dari penggembira sampai petinggi

Berjalan tengok kanan dan kiri
Takut diikuti paparazi

Bicara pelan lirih seperti orang kasmaran
Padahal deg deg an takut ketahuan

Pejabat tinggi datang menghampiri
Senyum-senyum dengan politisi

Entah apa yang terjadi
Pejabat tinggi dan politisi cipika cipiki

Mungkin sudah satu hati
Bagaimana cara berbagi

Penggembira tertawa-tawa
Makan dan minum sepuasnya

Politisi berpikir tentang jabatan
Negarawan berpikir tentang masa depan

Politisi berjuang demi harta dan jabatan
Negarawan berjuang demi kedaulatan

Politisi mempertahankan kekuasaan
Negarawan mempertahankan ketahanan pangan

Politisi banyak muncul dadakan
Negarawan muncul karena banyak pengalaman

Politisi hilang digerus zaman
Negarawan dikenang sepanjang zaman

Uhuuuuuyyy…
Pandemi akan berlalu

Berlalu…
Ya, berlalu lalang

Jangan bilang-bilang
Pandemi semakin menjulang

Protokol kesehatan di gadang-gadang
Dari 3 M ke 5 M eh keterusan jadi 17 M

Katanya harus berjuang
Tapi 17 M ikut melayang

Whaaaat…?

Slipi, 24 Februari 2021

Adi

Adi Satria Noer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *