Oleh: Adi Satria Noer
Dalam malam yang remang-remang
Melayanglah si kunang-kunang
Nampak tuan tidak tenang
Kelihatan galau dan gamang
Katanya tuan si pemenang
Tapi tuan sempoyongan
Apa kabarnya janji-janji tuan
Nyata tidak berkesinambungan
Tuan lupa akan seribu janji
Terlena empuknya kursi yang diduduki
—-
Bara memerah di Kota Daeng nan indah
Apipun membara di Kota Mangga yang megah
Berita duka di mana-mana
Membuat kita semua mengelus dada
Ada apa di negeri tercinta
Janganlah semua direkayasa
Ulurkan tangan kita semua
Agar kita tetap bersama
Jangan ada lagi korban anak negeri
Para penerus generasi
Yang akan mengangkat citra negeri
Jadi negara yang disegani
—
Sedih dan miris hati ini
Melihat sikap anak negeri
Kesana kemari tiada yang perduli
Seperti tiada lagi pemimpin negeri
Kemanakah para cendekia negeri
Apa sudah pergi mengungsi
Dimanakah para cendekia
Sudah pada matikah semua
Cendekia tiada bersuara lagi
Pergi mati atau terbeli
Sehingga tiada lagi yang bersimpati
Pada anak negeri yang bingung sendiri
—
Tuan dan Puan yang di sana
Sungguh lelap dan terlena
Dalam cerita dan wacana
Membuat para pemuja terlena
Bagaikan si pandir yang tak berguna
Menganguk-anggukan kepala tanpa suara
Tuan dan Puan yang di sana
Segera turunlah dari singgasana
Agar tak terus berwacana
Dalam dunia yang nyata
Tak perlu banyak cerita dan wacana
Wujudkan segera dengan bijaksana
Slipi, 2 April 2021