Ramadhan & Idul Fitri 1442 Hijriah di Tengah Pandemi COVID-19 Dengan Tips Sehat dan Produktif


penanews.net _ Palembang, Sumsel. Saat diwawancarai awak media diruang kerjanya Kamis 29/04/2021 Kabidhumas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM mengatakan hendaknya masyarakat Tetap Waspada dalam beraktifitas sehari hari ataupun dalam melaksanakan Ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 merupakan sebuah tantangan bagi setiap orang. Selain harus menahan lapar lebih dari 12 jam lamanya, kita juga dituntut untuk selalu bisa menjaga kesehatan agar tidak mudah tertular virus Corona, kita ketahui Palembang saat ini Zona merah untuk itu mari kita tingkatkan penerapan prokes dalam aktifitas sehari hari rajin mencuci tangan dengan sabun, hindari kerumunan dengan menjaga jarak,rajin memakai masker dalam beraktifitas apalagi sebentar lagi hari raya Iedul fitri yang tentunya mobilitas masyarakat sangatlah aktif dan banyak mengundang banyak orang Meski demikian, Ramadan dan idul fitri tetap bisa kita lalui dengan hikmat ucap Kombes Supriadi MM.,

Apalagi jika menerapkan tips-tips sehat dan produktif Bulan puasa merupakan momen untuk memperbanyak ibadah, mulai dari sebelum matahari terbit hingga terbenam, maupun setelahnya. Kesehatan tubuh selama berpuasa sebulan penuh harus lebih dijaga agar ibadah ini bisa berjalan dengan lancar, apalagi di tengah pandemi COVID-19.,tukas Kombes Supriadi MM

7 Tips Menjalani Puasa di Tengah Pandemi COVID-19,menurut Dr.Meva Nareza dalam laman Halo Dokter

Virus Corona sangat cepat menyebar dan mudah menimbulkan infeksi, khususnya pada orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, kamu tidak boleh mengabaikan tindakan pencegahan penularan virus yang menyerang sistem pernapasan ini dengan cara menjaga daya tahan tubuh.
Nah, agar tetap sehat dan produktif selama menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah pandemi COVID-19, terapkanlah beberapa tips berikut:

1. Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan

Saat berpuasa, kamu dilarang makan dan minum mulai dari subuh hingga magrib. Agar tidak kekurangan energi serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, kamu perlu mengonsumsi makanan bergizi saat sahur maupun berbuka.

Lengkapilah menu sahur dan buka puasamu dengan makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks sebagai sumber energi, protein yang dapat menjaga daya tahan tubuh, dan serat untuk melancarkan pencernaan. Selain itu, tetap minum air putih yang cukup, mulai dari berbuka puasa hingga sebelum sahur, agar tubuhmu tidak kekurangan cairan (dehidrasi).

Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji (fast food), gorengan, dan makanan yang banyak mengandung gula. Kurangi juga konsumsi minuman yang manis serta minuman berkafein, seperti teh dan kopi, karena dapat memicu dehidrasi.

2. Tetap aktif dan rutin berolahraga

Wajar bila kamu merasa lebih lemas dan lesu ketika berpuasa. Namun, ini bukan berarti puasa bisa menjadi alasan bagimu untuk bermalas-malasan sepanjang hari, ya. Meski sedang berpuasa, kamu harus tetap aktif bergerak dan berolahraga secara rutin.
Lakukanlah olahraga 3–5 kali seminggu dengan durasi 15–30 menit. Pilih olahraga yang ringan dan tidak mengeluarkan terlalu banyak keringat, misalnya sit-up, yoga dengan gerakan yang santai, atau angkat beban ringan di rumah.

Kalau kamu mau, berjalan santai di sekitar perumahan juga boleh, kok. Tapi kamu harus ingat, tetap terapkan physical distancing alias menjaga jarak dengan orang lain paling tidak 1–2 meter.

Kalau daerah di sekitar rumahmu ramai, sebaiknya jangan dulu keluar rumah. Kamu bisa berjalan kaki di dalam rumahmu, mulai dari halaman depan rumah, teras, ruang tamu, lalu ke dapur. Bila rumahmu memiliki dua lantai, kamu juga bisa naik turun tangga. Jangan dianggap remeh, ini juga termasuk olahraga, lho.

3. Istirahat yang cukup

Selama bulan Ramadan, tidak sedikit orang yang bangun dini hari untuk melakukan salat. Banyak juga ibu rumah tangga yang bangun sangat awal untuk menyiapkan sahur. Jika kamu juga melakukannya, tetap usahakan agar waktu tidurmu tidak berkurang, ya.
Meski terdengar sepele, cukup atau tidaknya waktu tidur dan istirahat sangat berpengaruh pada imunitas tubuh, lho. Bila kurang tidur dan banyak begadang, kamu bisa lebih mudah terinfeksi kuman penyakit, termasuk virus Corona.

Jadi, supaya kamu tetap sehat saat puasa, usahakan untuk tidur dan beristirahat yang cukup, ya. Kamu bisa mengganti waktu tidur malam yang kurang dengan tidur siang atau tidur lebih awal di malam hari.

4. Jalani ibadah di rumah

Ramadan memang erat dengan ibadah bersama di masjid. Namun, demi memutus rantai penularan COVID-19, kamu dianjurkan untuk tetap menerapkan physical distancing. Jadi, sebaiknya kamu beribadah di rumah saja.

Walaupun di rumah, kamu tetap bisa melakukan ibadah salat tarawih berjamaah dengan keluargamu, kok. Kamu juga bisa mengaji dan mendengarkan ceramah dari TV atau radio bersama-sama. Dengan begitu, kamu bisa makin dekat dengan keluarga, kan?

5. Silaturahmi dengan cara lain

Bulan puasa juga merupakan momen yang tak lepas dari kegiatan silaturahmi. Namun, di tengah merebaknya virus Corona seperti sekarang, lebih baik kamu menunda dulu berkumpul dengan sanak saudara atau kerabat secara langsung untuk mengurangi risiko penyebaran virus ini.

Jangan sedih dulu. Dengan memanfaatkan telepon, gadget, dan koneksi internet, kamu tetap bisa bersilaturahmi dengan keluarga tanpa membuat mereka maupun dirimu sendiri berisiko terpapar virus Corona.
Lagi pula, esensi dari silaturahmi tidak akan berkurang walaupun hanya melalui telepon, kok. Jika memiliki smartphone, kamu bahkan tetap bisa bertatap muka melalui video call.

6. Tetap lakukan vaksinasi

Walau sedang berpuasa, pemberian vaksin COVID-19 tetap harus dijalankan. Tujuannya adalah untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity, sehingga rantai penularan virus Corona bisa terputus secepatnya.
Mengingat tahap kedua vaksinasi sudah berjalan, tahap ketiga vaksinasi untuk masyarakat umum kemungkinan akan segera dimulai dan mungkin saja pada bulan Ramadan. Melakukan vaksinasi saat berpuasa tidak akan membatalkan puasamu. Jadi, kamu tidak perlu khawatir.

Namun, jika kamu masih merasa ragu bahwa pemberian vaksin dapat membatalkan puasa, kamu bisa melakukannya saat malam hari, setelah berbuka puasa, atau usai menjalankan salat tarawih. Coba diskusikan mengenai jadwal vaksinasi dengan fasilitas kesehatan penyedia vaksin, ya.

7. Urungkan niat untuk mudik

Mengurungkan niat untuk mudik tidak akan mengurangi kesucian bulan penuh berkah ini. Kamu justru melakukan perbuatan yang baik karena melindungi keluargamu dan orang lain dari risiko terinfeksi virus Corona.

Selain mencegah wabah COVID-19 di Indonesia semakin meluas, kamu juga jadi bisa berhemat, lho. Uang yang kamu persiapkan untuk ongkos mudik bisa kamu gunakan untuk kebutuhan lain atau mungkin bersedekah kepada orang-orang yang terkena dampak dari wabah ini.

Kamu juga bisa menyimpan dulu uang tersebut dan menggunakannya untuk pulang kampung di lain kesempatan, ketika pandemi COVID-19 telah berakhir.
Menjalani bulan Ramadan saat pandemi COVID-19 memang akan sangat berbeda dengan bulan-bulan Ramadan biasanya, terutama yang melibatkan silaturahmi dan ibadah bersama. Namun, perlu diingat bahwa hal ini dilakukan demi kepentingan orang banyak. Melindungi sesama pun merupakan bagian dari ibadah, kan?

Dengan menerapkan tips-tips di atas selama bulan Ramadan, kamu bisa tetap beribadah dengan lancar, sekaligus menjaga kesehatan dan menekan penyebaran virus Corona.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu melakukan tindakan pencegahan, seperti rutin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, mengenakan masker ketika sakit atau saat berada di luar rumah, serta menerapkan etika batuk dan bersin.

Jika kamu atau anggota keluarga di rumah mengalami gejala infeksi virus Corona, segera lakukan isolasi mandiri dan hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.

Bila masih memiliki pertanyaan terkait penyakit COVID-19, kamu bisa chat langsung dengan dokter melalui aplikasi ALODOKTER. Di aplikasi ini, kamu juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit.

 

Pewarta : Ita Resmiati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *