Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Sejit Y.M. Kwan Seng Tee Kun jatuh pada 23-24 Lak Gwee dalam penanggalan Tionghoa. Sementara pada penanggalan masehi tahun 2023, sejit ini jatuh pada tanggal 9-10 Agustus. Sejit sendiri berasal dari bahasa dialek Hokkian, yang artinya hari lahir atau ulang tahun. Sementara Kwan Seng Tee Kun merupakan Dewa Panglima Bijaksana atau juga Dewa Pelindung Masyarakat yang dipercaya oleh umat Buddha maupun etnis Tionghoa pada umumnya. Sehingga, dewa tersebut sangat diagungkan, dihormati, dan dijadikan rupang utama atau rupang tuan rumah oleh beberapa vihara. Salah satunya adalah Vihara Kesadaran Cilaku, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Vihara Kesadaran Cilaku merayakan Sejit Y.M. Kwan Seng Tee Kun dengan berbagai acara, seperti persembahyangan bersama, penampilan seni Gambang Kromong, aktraksi Liong serta Barongsai dari beberapa vihara, dan lain-lain.
Dalam acara sejit ini, Vihara Kesadaran Cilaku juga mengundang berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Desa Cilaku, Babinsa serta Binamas, dan pengurus serta umat dari vihara lainnya.
Persiapan menyambut sejit ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, mulai dari rapat untuk menyesuaikan konsep acara, hingga rapat anggaran acara. Hal itu disampaikan oleh Suminta atau Tjia Kim Cuh selaku Ketua Panitia Acara Sejit Y.M. Kwan Seng Tee Kun Vihara Kesadaran Cilaku tahun 2023.
“Tentu, persiapan dari jauh-jauh hari. Misalnya, rapat membicarakan perlengkapan, anggaran, konsumsi, dan lainnya. Selain itu, panitia dan umat juga bersama-sama mempersiapkan acara ini dengan maksimal, seperti mencari dana tambahan, membersihkan kimsin, membacakan parrita untuk air berkah. Nah, itukan lumayan menguras waktu dan tenaga. Tapi, di sisi lain, itu juga bentuk kepedulian serta rasa cinta umat terhadap wihara atau bio kita ini. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada semua anggota panitia, relawan, dan pengisi acara yang tetap kompak demi keberlangsungan acara,” ungkap Suminta. (10/08/2023).
Pihak Vihara Kesadaran Cilaku juga sudah menyiapkan air berkah yang nantinya diperuntukkan bagi tamu yang hadir. Air berkah ini berasal dari air yang sudah dibacakan paritta. Hal ini masih disampaikan oleh Suminta.
“Jadi, sebelum hari-H ada beberapa kegiatan atau ritual yang kita jalani, seperti pembacaan paritta untuk air berkah selama 7 hari berturut-turut, ada juga ritual pemandian kimsin,”
Lebih lanjut, Suminta menyampaikan harapan, rasa syukurnya, dan ungkapan terima kasih atas kelancaran acara tersebut.
“Acara berjalan lancar, bersyukur atas doa yang telah dikabulkan. Semoga acara ini mendatangkan keberkahan, menambah kekompakan antar-umat, menambah nilai spiritual, dan menambah rasa cinta serta peduli. Selanjutnya, kami akan mengadakan evaluasi, agar acara sejit di tahun selanjutnya lebih baik lagi. Terima kasih kepada donatur. Tidak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang hadir,” tutup Suminta yang juga bagian dari pengurus Majelis Vihara Kesadaran Cilaku.