SEKJEN MHKI : Vaksin Covid-19 Aman Dan Sangat Penting Untuk Kesehatan Masyarakat
Penulis : Boim / Fahry
PN – Bogor, Jawa Barat. Program vaksinasi secara massal tahap pertama untuk pencegahan Covid 19 akan segera dilakukan oleh pemerintah. Namun di tengah rencana tersebut, masih ada sejumlah warga masyarakat yang masih ragu tentang keamanan dari vaksin yang akan diberikan.
Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) yang juga praktisi medis, dr. Agnes Anastasia, SH.MH menjelaskan, program vaksinasi adalah upaya umat manusia dan pemerintah untuk pengendalian suatu penyakit melalui peningkatan imunitas tubuh sehingga mampu melawan suatu penyakit.
Terlebih khusus dimasa pandemi virus Covid 19, lanjutnya, dimana angka penularan dan angka pasien corona masih terus meningkat, sehingga memberi resiko yang sangat tinggi bagi kesehatan setiap bangsa. “Selain melaksanakan protokol kesehatan secara baik dan benar, dibutuhkan upaya lain guna pencegahannya. Agar pengendalian terhadap penyakit dapat dicapai. Salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan vaksinasi,” papar Agnes, sapaan akrabnya kepada media ini, Rabu (6/1/2021).
Wanita yang berprofesi dokter dan bekerja di beberapa rumah sakit ini mengungkapkan, vaksinasi sudah berjalan di beberapa negara. Dan persiapan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, sudah mencapai tahap 90 persen. “Sebelum diberikan secara massal, sidah tentu setiap vaksin harus melalui uji klinis oleh badan yang berwenang (BPOM) serta telah melewati kajian ilmiah yang dilakukan beberapa institusi pendidikan,” paparnya.
Direktur Utama PT Pelita Medika Sentosa ini mengungkapkan, di Indonesia pelaksanaan vaksinasi akan dibagi ke dalam 2 gelombang. Yaitu untuk gelombang kesatu, akan dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Mei 2021 dengan sasaran peruntukkan adalah para petugas garda terdepan kesehatan, seperti tenaga kesehatan (Nakes), aparat TNI Polri dan lainnya.
“Untuk gelombang kedua, dilakukan pada bulan Mei sampai April 2022, untuk para pekerja dan masyarakat secara umum. Setiap orang akan diberikan vaksinasi 2 kali dengan interval waktu 14 hari. Di saat menerima vaksin, setiap orang kondisinya harus sehat dan tidak sakit,” bebernya.
Baca Juga :
https://penanews.my.id/berita/3863/sejumlah-motor-bertangki-besar-diamankan-polisi-dari-lokasi-apms/
Agnes menambahkan, pelaksanaan vaksinasi di masa pandemi Covid 19 juga akan dilakukan di seluruh dunia, dengan target waktu selama 3,5 tahun. Sementara di Indonesia, lanjutnya, akan berlangsung selama 15 bulan terhitung di mulai bulan Januari 2021 hingga bulan April 2022, dengan harapan seluruh masyarakat Indonesia sudah divaksinasi.
Sebagai seorang praktisi medis, dirinya berharap, masyarakat tetap melaksanakan upaya pengendalian dengan melaksanakan protokol kesehatan secara baik dan benar. “Dipastikan vaksinasi covid 19 ini aman, dan masyarakat tidak usah takut. Mari selalu berdo’a untuk keselamatan kita bersama. Semoga pandemi covid 19 dapat segera dikendalikan dan tidak menjadi ancaman bagi kesehatan umat manusia.” Pungkasnya.
Sebelumnya dalam berbagai kesempatan, Bupati Bogor Ade Yasin meyakinkan para penerima vaksin Covid 19 agar tidak takut dan menolak vaksinasi. Menurutnya, vaksin yang diberikan pemerintah itu aman. “Vaksin itu aman. Tidak mungkin negara mencelakai masyarakatnya,” ujar Ade Yasin.
Baca Juga :
https://penanews.my.id/kolom-mariska-lubis/3865/hanya-sekedar-kata-untuk-rakyat/
Bupati Bogor juga mengungkapkan, jumpah penerima vaksin Covid-19 tahap pertama di Kabupaten Bogor tercatat 10 ribu lebih. “Pertama tenaga kesehatan. Lalu ada kelebihannya TNI dan Polri, serta orang-orang yang banyak berinteraksi dengan masyarakat. Termasuk guru dan kalian (wartawan),” tukasnya kepada sejumpah awak media.
~ dokter Agnes Anastasia, SH. MH. Sekretaris Jenderal Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI).