Subang. Penanews.net _ Jawa Barat Penerimaan Peserta Dididik Baru(PPDB) di semua daerah menuai sorotan. Seperti halnya terjadi di SMAN 1 Kalijati Subang. Puluhan orangtua dari Desa Banggala Mulya Kecamatan Kalijati melakukan aksi protes dengan mendatangi SMAN 1 Kalijati akibat anaknya tak diterima di sekolah tersebut.
Warga desa terpencil tersebut kecewa anaknya tak di terima di SMAN 1 Kalijati, pasalnya SMA tersebut merupakan satu-satunya sekolah yang terdekat di desa tersebut.
Yang lebih parahnya lagi sebanyak 39 siswa SMP di Desa Banggala Mulya yang akan melanjutkan ke SMAN 1 Kalijati tak ada satupun yang diterima.
Para orang tua mencurigai pihak sekolah lebih mementingkan siswa luar ketimbang siswa dilingkungan desa yang ada di kecamatan Kalijati seperti Desa Banggala Mulya.
Selain itu disinyalir juga ada siswa luar yang sengaja mendadak pindah domisili agar bisa sekolah ke SMAN 1 Kalijati.
Neni salah satu orang tua siswa yang anaknya tak diterima di SMAN 1 Kalijati mengaku kecewa dengan pihak sekolah.
” Jelas kami selaku orang tua kecewa karena kami warga pribumi asli Kecamatan Kalijati tak tak diterima di SMAN 1 Kalijati dengan alasan Desa Kami diluar Zonasi tak bisa sekolah ke SMAN 1 Kalijati,” tegasnya
Kalau tak bisa sekolah ke SMAN 1 Kalijati, tambah Neni anak-anak kami mau sekolah kemana? Ke sekolah Negeri diluar kecamatan Kalijati tak mungkin diterima.
“Di Kecamatan sendiri kami tak masuk Zonasi, apalagi diluar Kecamatan,” imbuhnya
Dedi Ahmadi, Wakasek Bidang Humas dan Satpras, mengakui bahwa Desa Banggala Mulya tidak masuk Zonasi warganya untuk sekolah di SMAN 1 Kalijati.
” Kami juga pihak sekolah tak mengerti dengan aturan provinsi, kenapa Desa Banggala Mulya tak masuk Zonasi untuk sekolah di SMAN 1 Kalijati, padahal Desa tersebut masih masuk kecamatan Kalijati,” ucapnya
Tentunya Kata Dedi, kami prihatin dengan anak-anak di Desa Banggala Mulya karena tak terakomodir untuk masuk ke SMAN 1 Kalijati.
” Kasian juga mereka anak-anak calon pemimpin bangsa, karena sistem zonasi tak bisa masuk ke SMAN 1 Kalijati apalagi ke sekolah SMA negeri lain di luar Kecamatan Kalijati,” ucapnya
Dedi berharap pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jabar bisa segera mengambil solusi agar anak-anak berjumlah 39 siswa tersebut bisa sekolah ke SMAN 1 Kalijati.
“Solusinya cuma 1 Disdik Provinsi Jabar harus menambah ruang kelas baru di SMAN 1 Kalijati, yang saat ini baru 8 kelas,” pungkasnya.