Sumsel Siap Antisipasi Potensi Bencana 2021 : Gubernur HD Hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana Bersama Presiden Jokowi

Jurnalis : Armin


penanews.net _ Palembang, Sumsel. Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru manghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana 2021 secara virtual bersama Presiden RI, Ir H Joko Widodo,Rabu (3/3/21).

Dalam arahannya, Presiden RI, IR H Joko Widodo mengatakan, bencana tidak bisa lepas dari sisi kesehatan dan ekonomi. Aspek kesehatan dan ekonomi ini harus diselesaikan secara bersama, baik di tingkat daerah, nasional hingga global.

Baca Juga : penanews.net/berita/10043/ketua-lsm-mpb-dan-dinsos-bersinergi-tangani-lansia-yang-tinggal-di-rumah-reyot/

“Penanganan bencana harus dilakukan dengan cepat, inovatif dan kolaboratif. Apalagi, Indonesia tercatat sebagai negara rawan bencana, dan masuk sebagai 35 negara rawan resiko bencana di dunia,” ungkapnya.

Dijelaskannya, berdasarkan data yang dimiliki dari Februari 2020 hingga Februari 2021, setidaknya ada 9 bencana yang terjadi setiap harinya di Indonesia. Angka tersebut, ungkap Jokowi, bukanlah angka yang sedikit dan harus menjadi perhatian bersama.

Baca Juga : penanews.net/artikel/9981/mengapa-presiden-cabut-perpres-miras/

“Kunci utama dalam penanganan bencana adalah mengurangi resiko, sehingga aspek pencegahan jangan sampai terlambat. Pemerintah, termasuk daerah harus menyiapkan antisipasi bencana yang terencana dengan baik,” terangnya.

Disisi lain, orang nomor satu di Indonesia ini mengajak pemerintah daerah untuk sensitif terhadap rawan bencana. Jangan sampai terjadinya kegaduhan, atau saling menyalahkan setelah terjadinya bencana.

“Tata ruang juga harus harus memperhatikan aspek bencana. Pembangunan infrastruktur tahan bencana harus diperhatikan dengan baik, agar bisa terealisasi dan memberikan dampak yang baik kepada masyarakat,” terangnya.

Baca Juga : penanews.net/tunas-belia/9992/melawan-lupa-melawan-sinetron/

Dijelaskanya, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan bersama dalam penanggulanan bencana di Indnesia. Pertama, jangan sibuk membuat aturan, tapi lebih ditekankan pada pelaksanaan di lapangan.

Aspek kedua, sambungnya, harus dilakukan secara terintegrasi, dan mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih dahulu, serta tidak boleh ada ego sektoral dan ego daerah.

Baca Juga : penanews.net/berita/9997/pertama-kali-hari-jadi-ke-17-kecamatan-pangatikan-laksanakan-aksi-donor-darah/

“Ketiga, manajemen tanggap darurat. Harus cepat melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Sistem peringatan dini harus berfungsi dengan baik. Harus bisa bekerja dengan cepat dan akurat. Kecepatan adalah kunci dalam menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban,” terangnya.

Keempat, atau yang terakhir, koordinasi harus terus dilakukan, bahkan jika perlu melibatkan level keluarga. Tujuannya agar warga lebih siap jika terjadi bencana.

Berita Lainnya : penanews.net/artikel/7706/pembangunan-berbasis-sda-lebih-banyak-mudarat-moratorium/

Sementara itu, Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan sebagai sikap cepat tanggap dalam merespon kasus bencana. Bahkan, pihaknya tak segan-segan untuk mengunjungi warga terdampak bencana alam untuk memberikan semangat dan memberikan bantuan sembako hingga revitaliasi infrastruktur.

Disisi lain, keberhasilan Sumsel dalam mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2020 sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam menanggulangi berbagai bencana yang terjadi di Sumsel.

Dalam kegiatan ini, Gubernur H Herman Deru didampingi Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati,SH., MH, Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Eko Indra Heri, MM, Kajati Sumsel, Drs M Rum, MH dan Danrem 044 Gapo,Brigjen TNI Agus Suraji, S.IP., S.Sos.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *