penanews.net _ Bagi pengidap Schizophrenia, kemungkinan untuk melakukan bunuh diri selalu ada, bahkan kemungkinan tersebut lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang tidak mengidap Schizophrenia. Hal ini dikarenakan adanya gangguan mental ataupun pikiran yang dimiliki oleh penderita gangguan jiwa tersebut. Pengidap Schizophrenia kerap kali mengalami depresi, delusi, hingga halusinasi. Cukup sering juga sebagian dari mereka merasa mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk melakukan bunuh diri. Tentu, hal ini dapat dicegah dengan cara mengenali tanda-tanda yang diberikan oleh pengidap Schizophrenia tersebut. Dengan mengenali tanda-tanda tersebut, sebagai keluarga atau orang terdekat penderita Schizophrenia tentu dapat meningkatkan perhatiannya sehingga dapat lebih sigap bila si pengidap Schizophrenia benar-benar akan melakukan bunuh diri. Seperti yang tertera dalam buku Schizophrenia: A Hand Book for Family, berikut tanda-tanda seseorang berniat untuk bunuh diri:
1. Mulai membicarakan hal yang berkaitan dengan bunuh diri. Seperti, “Bagaimana rasanya mati”, “Bagaimana caranya mati”.
2. Memiliki kecemasan perihal distribusi harta bendanya. Misal, mulai membagikan harta bendanya.
3. Menyatakan perasaan kesia-siaan. Misal, “Aku tidak bermanfaat bagi siapapun”.
4. Menunjukkan rasa putus asa tentang masa depan. Misal, berucap “Apa gunanya hidup?!”.
5. Menunjukkan tanda-tanda mendengar suara-suara atau penglihatan yang mungkin menyuruhnya untuk melakukan sesuatu yang berbahaya.
Itulah tanda-tanda seseorang berniat untuk bunuh diri. Tentu, setiap individu memiliki perbedaan. Sehingga, adapula tanda-tanda lainnya yang tidak tertera seperti poin-poin di atas. Namun, yang terpenting adalah peran keluarga atau orang terdekat sangat dibutuhkan. Selain sebagai pemantau, juga sebagai perawat, atau teman. Namun, tindakan yang lebih baik adalah membawa penderita Schizophrenia tersebut ke ahli terapi atau medis, sehingga penanganan yang mereka berikan akan lebih tepat.
Penulis : Efendi
