Truk Tambang Berjejer Di Bahu Jalan Rusak, Warga : Dilirik Setelah Ada Aksi

Jurnalis : Boim / Fahry

Bogor. penanews.net _ Jawa Barat. Kondisi jalan dari Simpang Asem Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin hingga Jembatan Leuwiranji menuju Kecamatan Gunungsindur rusak berat Ruas jalan yang rusak semakin diperparah dengan banyak lalu lalang truk angkutan tambang yang melintas.

Bahkan, menurut warga sekitar, saat ini konstruksi jembatan Leuwiranji juga terkena imbasnya. Sejumlah besi di jembatan tersebut mulai melengkung ke dalam akibat menahan tonase besar muatan truk tambang atau tronton.

“Ketika truk tronton bermuatan barang hasil tambang melintas di atasnya, maka jembatan terasa bergoyang dan serasa mau roboh,” ungkap Ridwan Wongli seorang warga sekitar, Senin (15/5/2023).

Ridwan menjelaskan, kondisi jalan dan jembatan yang berada tidak jauh dari perbatasan dengan Tangerang Selatan Provinsi Banten tersebut, sangatlah mengkhawatirkan dan membahayakan.
Menurut Ridwan, seharusnya Pemkab Bogor dan Pemprov Jabar punya rasa malu melihat kondisi kerusakan itu.

Ia juga menjelaskan, jalan dan jembatan yang rusak ini berada di kawasan muka terdepan Kabupaten Bogor, tepatnya di wilayah Kecamatan Rumpin yang kaya akan bahan tambang. Tapi ironisnya, infrastrukturnya justeru berantakan.

“Mungkin karena jauh dari Cibinong. Jadi hanya di lirik pejabat berwenang ketika ada aksi demonstrasi dan viral di media sosial. Sebab lalu lalang truk tambang tetap saja terjadi, meski katanya ada Perbup Bogor 120,” cetusnya dengan nada kesal.

Pantauan awak media ini, kondisi jalan yang rusak semakin kontras dengan antrian panjang truk tambang yang di parkir di sepanjang bahu jalan. Truk – truk tersebut terlihat berjejer sejak siang hari dengan isi muatan bahan tambang yang akan di bawa ke luar Bogor setelah waktu jam beroperasi dibuka

Ketua LSM MPB (Masyarakat Pejuang Bogor) Atik Yuli Setyowati mengatakan, dari informasi yang dia dapat, Dishub Kabupaten Bogor bersama sejumlah pihak terkait sedang menyiapkan untuk mengadakan razia gabungan.

Atik mengungkapkan, LSM MPB sudah berkomunikasi dengan pihak Dishub, agar ada tindakan tegas kepada para pelanggar Perbup Bogor, bahkan jika memungkinkan sampai mereka bisa jera dan tidak lagi berani melanggar aturan.

“Tidak cukup sehari dua hari (ada razia-red), tapi harus rutin sampai mereka faham apa arti aturan dibuat dan buat apa? jangan sampai mereka itu melecehkan pemerintah terus menerus. Kami akan kawal dan mendukung sikap tegas dari pemerintah agar semakin berwibawa dan mereka taat aturan dan menghargai nyawa orang,” tandasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *