Vaksin Meningitis Masih Kosong, Jemaah Umroh Subang Harus Jalani Vaksinasi di Luar Kota

Subang. penanews.net _ Jawa Barat. Stok Vaksin Meningitis di Kabupaten Subang hingga memasuki pertengahan Oktober 2022, kondisinya masih tetap kosong. Akibat kekosongan vaksin tersebut, para calon jemaah umroh di Subang terpaksa harus menjalani vaksinasi di luar kota seperti di Kantor Kesehatan Pelabuhan(KKP) Bandung, Cirebon, Kertajati, Pelabuhan Ratu dan Indramayu.

Kekosongan Vaksin meningitis di Subang dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr.Maxi, menurutnya, kekosongan vaksin yang menjadi syarat mutlak untuk bepergian ke luar negeri tersebut dikarenakan stok di pusatnya juga terbatas.

“Sampai saat ini, stok vaksin meningitis di dua tempat di Subang melayani vaksinasi meningitis yakni RS PMC dan Klinik Kimia Farma masih kosong,” ucap dr Maxi, SH, MH.Kes kepada sejumlah wartawan saat berada di ruang kerjanya di Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Selasa (11/10/2022) sore.

Menurut Maxi, kekosongan vaksin Meningitis di Subang disebabkan karena stok vaksin di pusat juga sangat terbatas Ki

“Stok vaksinnya di pusat terbatas sehingga tidak semua daerah mendapatkan jatah, saat ini bagi yang ingin menjalani vaksin meningitis, khususnya jemaah umroh warga Subang, harus datang ke beberapa tempat yang masih tersedia seperti ke KKP kelas II Bandung, Indramayu, Kertajati, Pelabuhan Ratu dan Cirebon dan itupun jumlahnya dibatasi,” kata Maxi

Dikatakan Maxi, untuk mendapatkan vaksin meningitis, warga harus terlebih dahulu mendaftar online di link: sinkarkes.kemkes.go.id dengan mengunggah KTP dan Paspor, sebelum datang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan(KKP) baik di Bandung, Indramayu, Kertajati, Pelabuhan Ratu dan Cirebon.

“Untuk pelayanan vaksinasi meningitis di KKP Kelas II Bandung kuotanya 250 orang per harinya. Pelayanan vaksinasi di kantor induk dan di wilayah kerja di atas, melayani dari Senin hingga Jumat, jam 08.00 hingga 14.00 WIB. Sementara di KKP Cirebon, Indramayu, Pelabuhan Ratu, Kertajati perharinya hanya melayani 50 orang,” katanya

“Biaya vaksinasi sesuai PNBP sebesar Rp.305.000,”imbuhnya

Lebih lanjut, Maxi menjelaskan, vaksinasi meningitis sangat penting dilakukan. Bahkan pemerintah Arab Saudi juga telah mewajibkan jemaah haji dan umrah harus disuntik vaksin meningitis terlebih dahulu.

“Suntik vaksin meningitis dengan kekebalannya mencapai dua tahun diharapkan bisa menangkal virus atau bakteri yang dimungkinkan bisa menyebabkan peradangan otak. Bahkan juga bermanfaat untuk menangkal penyakit lain, di antaranya HIV, tuberkulosis, ebola, dan lain-lain,” kata Maxi.

Tapi sejatinya, kata Maxi, suntik vaksin meningitis ini tidak hanya berlaku untuk kegiatan pemberangkatan haji dan umrah.

“Kegiatan lain seperti traveling juga perlu melakukan suntik vaksin ini. Mengingat, penyakit meningitis ini termasuk penyakit berbahaya jika dibiarkan tanpa perawatan,” ucapnya.

Maxi juga mengatakan, meningitis ini merupakan penyakit endemik yang ada di Saudi Arabia, khususnya di area Masjidil Haram.

Penyakit ini perlu dicermati dan tidak boleh diabaikan.

Tidak sedikit jemaah haji dan umrah terserang penyakit meningitis ini karena tidak melakukan suntik vaksin meningitis terlebih dahulu.

IMG 20221012 WA0027
Ket : Kadinkes Subang, dr. Maxi

“Perlu diketahui, penyakit meningitis adalah radang pada selaput pelindung saraf pusat atau kerap disebut dengan radang otak. Gejalanya hampir tidak kelihatan karena mirip penyakit lainnya seperti demam, batuk, sakit kepala dan lain-lain. Meningitis disebabkan virus yang tersebar melalui udara dan sangat cepat terserap oleh tubuh,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang calon jemaah umroh Abdulah Miskub mengaku dirinya menjalani vaksinasi Meningitis di KKP Cirebon.

“Sampai saat ini di Subang masih terjadi kelangkaan vaksin Menginitis, saya terpaksa pergi di Vaksin ke KKP Cirebon seminggu lagi, karena mau berangkat umroh 18 Oktober 2022 mendatang,”Katanya.

 

Indri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *