Subang. penanews.net _ Jawa Barat. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat Kasus Demam Berdarah(DBD) di Kabupaten Subang mencapai 840 kasus selama tahun 2022.
Dari 840 Kasus tersebut, sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat penyakit yang di sebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi mengatakan, Kasus DBD di Kabupaten Subang mengalami kenaikan lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun 2021 lalu.
” Kasus DBD tahun 2021 mencapai 281 kasus, dan merenggut nyawa 9 orang, sementara tahun ini kasus DBD mencapai 840 kasus dengan kasus kematian 10 orang,” ujar dr. Maxi, Kamis(15/12/2022)
Sekalipun ada peningkatan kasus lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Namun ini kasus tahun 2022 ini bukan yang terbanyak dan kita tak bisa menerapkan kejadian luar biasa.
” Kasus DBD terbanyak di Subang pernah terjadi di tahun 2014 dengan total kasus mencapai 1.400 orang, dan saat itu kita terapkan kejadian luar biasa,” katanya
Menurut Maxi, kasus DBD di Subang menyerang semua usia mulai dari balita hingga orang dewasa.
” Paling banyak menyerang usia 15-45 tahun, sisanya menyerang anak-anak,” katanya.
Dikatakan Maxi, dari data yang ada, setiap bulannya mencapai puluhan orang yang terserang DBD di 30 kecamatan.
” Perbulannya puluhan orang terserang DBD di Subang, kebanyakan warga yang terserang DBD adalah kecamatan yang padat penduduk seperti Kecamatan Subang,” katanya.
Memasuki musim penghujan saat ini, Maxi menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan dan pola hidup bersih.
” Memasuki musim penghujan ini, kita harus lebih waspada dan tidak ada cara yang lain untuk mencegah DBD itu selain 3M plus seperti menutup, menguras dan mendaur ulang barang-barang yang bisa menimbulkan genangan dan jangan hanya mengandalkan fogging,” ucapnya
Selain itu, kalau ada indikasi terserang DBD, masyarakat harus sigap dan jangan sampai terlambat, karena bisa menimbulkan kematian.
” Kalau ada gejala terserang DBD seperti badan panas menyengat dan bintik-bintik di kulit, jangan dibiarkan karena bisa fatal akibatnya bagi penderita dan segera bawa ke dokter,” ungkapnya
Maxi berharap, untuk menekan kasus DBD tak terus bertambah banyak, terutama di tahun 2023, masyarakat diminta tetap selalu waspada dan menjaga pola hidup bersih dan sehat serta menjaga kebersihan lingkungan.
” Jaga selalu lingkungan sekitar rumah, kubur barang-barang yang tak bermanfaat yang bisa menimbulkan genangan, serta rajinlah menguras bak mandi seminggu 2 serta jagalah kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Indri