Bandung, penanews.net Jawa Barat- Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam memerintahkan agar seorang hamba tidak menunda kebaikan dan amal shalih yang dapat dikerjakannya:
Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya berbagai fitnah yang seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita.Pada waktu pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir; dan pada waktu sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir.Dia menjual agamanya dengan sekeping dunia” HR. Muslim no. 169, Tirmidzi no. 2121, dan Ahmad no. 7687.]
Nubuwat tentang keharusan untuk bersegera beramal shalihmengisyaratkan tentang datangnya masa di mana manusia akan dengan sangat mudah menjual agamanya dengan dunia. Fenomena ulama su’ adalah gambaran yang paling mewakili kondisi di atas.Iming-iming harta, tahta, wanita dan popularitas dunia telah banyak menggelincirkan para ulama su’.Di antara mereka ada yang berkedok sebagai ilmuan atau cendekiawan muslim, padahal sejatinya adalah para pengasong agama yang profesinya sebagai tukang permak ayat dan hadits sesuai tuntutan dan selera tuan besarnya.
Keadaan lahiriah mereka berlawanan dengan kondisi bathiniyah mereka.Hati mereka menyelisih lisan mereka.Mereka mencari dunia dengan mengerjakan amalan akhirat.Kelompok manusia seperti inilah yang menjadi penyebab fitnah di masyarakat.Fitnah apalagi yang lebih besar daripada orang-orang yang tampak sebagai ahli ibadah secarala hiriah, atau tampak sebagai pencari akhirat dalam pandangan orang, tetapi mereka sebenarnya adalah penyembah dunia? Arahan yang benar (menurut mereka) macam apakah yang akan didapatkan masyarakat umum dari orang-orang seperti ini?
Allah Ta’ala berfirman
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan apa pun kepadamu atas dakwah mereka itu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah. (QS 36:21)
Semoga kita diberikan furqon oleh Allah mana ulama su’ mana ulama Rabbani
Sumber : Komunitas Muslim Iqro
Wallahu a’lam bish-shawab