Bandung penanews.net JawaBarat- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا ظهر الزنا والربا في قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله
“Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al Hakim 2/37).
Mendekati Qiyamat fasad atau kerusakan merajalela di berbagai bidang. Sementara orang-orang baik sedikit sekali yang berani untuk melakukan Tausiyah (saling menasihati), Amar Ma’ruf Nahi Munkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah kemunkaran) dan “penguasa” menakut-nakuti Ulama untuk tidak bertindak fanatik terhadap agamanya dengan tuduhan radikal dan teroris.
Di sisi lain justru ada pihak yang mensponsori dilakukannya moderasi beragama agar menerima prinsip-prinsip kebebasan kaum liberalis. Bebas berpendapat, bebas berbuat, bebas memilih cara hidup dan masa depannya. Sehingga tidak heran saat ini minuman keras dijual bebas, zina lebih marak, homo sex dan transgender dilakukan, kawin beda agama harus diterima, riba dianggap biasa dan musik tambah digandrungi.
Gempa bumi dianggap fenomena alam, padahal bumi ada yang menciptakan dan ada yang menggerakkan.
Wajar saja jika Penciptanya menyuruh bumi berguncang ketika terjadi kemaksiatan dan menelan apa yang ada di atasnya agar manusia ingat bahwa mereka ada dalam genggaman kekuasaan Nya.
Bukan saatnya untuk berdebat apakah bencana alam termasuk gempa bumi merupakan fenomena alam ataukah akibat ulah manusia sehingga justru lupa Sang Pencipta yang menguasai bumi dan manusia. Seharusnya perbanyak Istighfar dan lakukan Taubat kembali kepada jalan hidup yang benar. Kalau saat ini saudara kita, maka tidak mustahil besok atau lusa kita yang menyusul.
ALLOHU A’LAM.
#Perbaiki Diri
#Donasi
#Do’a
Abdurrahman Anton M.
Relawan Empathy Foundation
